Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya menekan angka kematian pada ibu melahirkan dan bayi. Beberapa program yang langsung bersentuhan dengan warga terus dibuat, diantaranya Cageur Jasa, Babar Bahagia dan Sijari Emas.
Khusus program Sijari Emas, yang merupakan Sistem Jejaring Rujukan Gawat Darurat Ibu dan Anak sudah dilaunching sejak awal tahun 2016 lalu.
Menurut penuturan dr. Henni Herlina, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang bahwa angka kematian ibu dan anak di Kota Tangerang memiliki tren penurunan yang cukup siginfikan.
"Sebagai informasi, untuk angka kematian bayi di Kota Tangerang di tahun 2017 mencapai 32 kejadian. Lebih rendah dibanding tahun 2016 yang mencapai 83 kematian. Sedang untuk angka kematian ibu di tahun 2017 ada 6 kematian lebih rendah dibanding tahun 2016 yang mencapai 19 kematian," ungkapnya.
dr. Henni menjelaskan, program Sijari Emas merupakan sebuah sistem yang dapat merujuk pasien ibu hamil maupun bayi usia 0-11 bulan ketika sedang sakit.
"Ketika di klinik maupun puskesmas ditempat dia berobat itu ada keterbatasan alat. Maka bidan atau dokter bisa langsung merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya lewat nomor call center kami di 021 557700271," tambahnya.
Dari data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang, pada tahun 2017 ini sudah ada sebanyak 1.251 laporan khusus ibu melahirkan dan 134 bayi yang mendapat rujukan karena kondisi darurat.
"Operator yang bertugas adalah para bidan dan berjaga selama 24 jam secara bergantian. Sehingga dapat melayani masyarakat secara maksimal," tambahnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya beragam program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan ibu dan bayi.
"Ketika ada anggota keluarga kita yang sakit, jangan kalah oleh panik. Langsung menuju puskesmas atau klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama," tukasnya.