Selasa, 13 Juni 2017 00:00 WIB | Dibaca : 263
Kota Tangerang Tuan Rumah Temu Generasi Muda Parisadha Buddha Dharma Nasional
Kota Tangerang Tuan Rumah Temu Generasi Muda Parisadha Buddha Dharma Nasional
Kota Tangerang Tuan Rumah Temu Generasi Muda Parisadha Buddha Dharma Nasional
Kota Tangerang Tuan Rumah Temu Generasi Muda Parisadha Buddha Dharma Nasional

Kota Tangerang didaulat menjadi penyelenggara acara tahunan Temu Generasi Muda (TGM) Niciren Syosyu Indonesia (NSI), yang dihadiri 300 peserta dari 18 provinsi oleh Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI).

“Kami melihat Kota Tangerang, prosentase umat Budha adalah yang terbesar di Banten. Di sini, orang keturunan Tiong Hoa menjaga tradisi dengan sangat kental sekali. Kami ingin memahami lebih mendalam,

mengapa orang Tangerang masih mempertahankan tradisi,” ungkap Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma NSI, Suhadi Sendjaja dalam pembukaan TGM NSI ke-30, di Vihara Vimalakirti, Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Selasa (13/06).

Suhadi, menyadari, peran pokok lembaga keagamaan untuk turut memberikan wawasan dan pembekalan mental kepada umat agar menjadi pribadi-pribadi yang berdaya dan tangguh dalam menjalani hidup berlandaskan Budha Dharma dan Pancasila.

TGM adalah salah satu dari rangkaian program pengembangan karakter kebangsaan yang disiapkan oleh NSI, mulai dari kegiatan kesenian tradisional, bakti sosial, dan juga pengabdian masyarakat.

“Selain menguatkan kualitas kejiwaan dan spiritual, NSI juga berupaya meningkatkan kualitas intelektual dan pengetahuan kebangsaan dengan mengundang narasumber-narasumber yang mampu mengkaji fenomena kebangsaan,” ujarnya dihadapan Menteri Agama Republik Indonesia,Lukman Hakim Saifuddin dan Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah, serta para peserta.

Selanjutnya, wali kota, menyampaikan, Kota Tangerang begitu heterogen dan kaya akan budaya dan agama.

Keberagaman yang ada adalah sebuah kekayaan dan kekuatan bagi kami untuk terus membangun Kota Tangerang semakin maju dan sejahtera.

Menurutnya, keberagaman itu salah satunya direpresentasikan melalui perayaan tahunan<em>Peh Cun</em>yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat etnis Tionghoa maupun non Tionghoa, mulai dari pejabat pemerintahan hingga masyarakat sipil.

&ldquo;Apa yang disajikan dalam<em>Peh Cun</em>, adalah sebuah potret keberagaman yang dibingkai melalui gelaran seni budaya yang mampu menyatukan setiap elemen masyarakat Kota Tangerang dan menjadi bagian dari kekuatan bagi Indonesia,&rdquo; bebernya.

Ia juga berpesan, ditengah keberagaman yang ada ditengah masyarakat, seluruh masyarakat khususnya di Kota Tangerang, diharapkan agar senantiasa menjaga kondusifitas serta kebersamaan. &ldquo;Dengan terjaganya kondusifitas dan kebersamaan, diharapkan setiap upaya pembangunan menuju Kota Tangerang dan Indonesia semakin baik lagi,

dapat berjalan lancar dan sukses,&rdquo; imbaunya, seraya mengajak para generasi muda khususnya yang hadir dalan TGM NSI hari ini agar jangan ragu dalam mengaktualisasikan diri di tengah keberagaman yang ada, karena kita adalah bagian seutuhnya dari bangsa Indonesia.

Terakhir, Lukman Hakim, menggarisbawahi bahwa bersyukurlah kita menjadi bangsa Indonesia karena ini bangsa yang sangat religius dan kita lahir di bumi pertiwi yang dianugerahi kekayaan yang sangat melimpah dari darat, laut hingga udara. Tidak ada alasan apapun untuk kita untuk tidak mencintai tanah air ini.

Dirinya berharap, kaum generasi muda khususnya yang hadir dalam kesempatan ini memiliki pemahaman yang baik terkait dengan kemajemukan. Dalam konteks Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), agar senantiasa damai, masyarakatnya rukun, aman serta tidak ada gejolak konflik.

&ldquo;Disitulah, nilai agama bisa diamalkan dan diimplementasikan. Salah satunya melalui ajaran Buddha, yang diharapkan dapat turut menjaga Indonesia agar senantiasa damai, tidak ada konflik di mana masyarakatnya rukun satu sama lain



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!