Jumat, 21 April 2017 00:00 WIB | Dibaca : 739
Keceriaan Siswa SLB Rayakan Hari kartini
Keceriaan Siswa SLB Rayakan Hari kartini
Keceriaan Siswa SLB Rayakan Hari kartini

TANGERANG - Sama dengan pagi-pagi sebelumnya, Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) 03, Karawaci tampak dipenuhi keceriaan yang berbeda dari para murid yang menimba ilmu di sana. Tetapi kali ini, keceriaan semakin berwarna dengan kehadiran para murid yang mengenakan pakaian adat dari berbabagi daerah, Jumat (21/4).

Tidak mau kalah dengan siswa yang sekolah di sekolahan umum, para siswa tersebut tidak mau ketinggalan untuk merayakan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Tidak hanya mengenakan pakaian adat, berbagai penampilan kesenian, fashion show dan beragam lomba sengaja dihadirkan pihak sekolah untuk menyemarakan hari spesial tersebut.

Meskipun mengenakan kebaya, hal tersebut tidak menghalangi Zelda Maharani untuk berlenggok dikaroet merah layaknya model handal. Walaupun Zelda tak memiliki mata layaknya anak-anak normal. Tapi Zelda begitu semangat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan.

Nurul Fitri (46), ibu salah satu pelajar SLB menyatakan ia sangat menyambut baik perlombaan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Ia pun menceritakan, sang anak begitu antusias sejak malam hari. Sang anak begitu tak sabar menggenakan kebaya dan berias cantik layaknya RA. Kartini.

"Dengan perlombaan seperti ini, saya sangat berharap dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian dari anak-anak kami yang memiliki kebutuhan sedikit berbeda dari anak pada umumnya," ujar Nurul di sela-sela acara.

Sementara itu, Sumartinah Kepala Sekolah SLB YKDW 03 menuturkan sekolah selalu mengikutsertakan siswanya dalam berbagai peringatan hari besar, yang diperingatai oleh semua sekolah. Dengan peringatan hari ini diharapkan seluruh siswa dapat menghargai nilai-nilai perjuangan Kartini, dalam memajukan nasib kaumnya, kaum wanita. Serta menghargai adat budaya serta dapat memupuk rasa memiliki budaya daerah sehingga kedaerahan tertanam di dalam diri siswa.

“Disini kami juga mau menunjukkan bahwa anak-anak kita memang punya kekurangan. Tapi dibelakang itu mereka juga punya kelebihan yang luar biasa. Mulai dari seperti bermain musik ,seni vokal dan lainnya. Maka saya berharap, semua orangtua dapat terus bersinergi dengan pihak sekolah untuk mendukung anak-anak ikut berbagai kegiatan sekolah, “ katanya.

Selain untuk mengingat perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, dengan perayaan Hari Kartini ini pihak sekolah ingin menanamkan sikap menghargai perempuan, baik itu sesama teman ataupun kepada ibu mereka. Pasalnya, menanamkan sebuah pengetahuan anak-anak berkebutuhan khusus harus dengan kejadian nyata. Dengan itu mereka akan lebih merasakan dan memahami maksud dari sebuah momentum.

Pantauan penulis dari pagi hari hingga kegiatan selesai anak-anak berkebutuhan khusus mulai dari tuna netra, tuna daksa, tidak ada satu pun yang mengeluh. Mereka semua begitu antusias bahkan acara selesai, anak-anak masih menikmati sensasinya mengenakan pakaian kebaya. Terlihat dari tawa canda mereka memeragakan gaya-gaya model seperti di red karpet yang tak hentinya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!