Pemerintah kota Tangerang terus membuka ruang dan melakukan komunikasi secara efektif kepada seluruh masyarakat baik secara langsung maupun sarana media lainya. Komunikasi yang dilakukan melalui dialog sangat berguna dalam rangka mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Seperti yang dilakukan Wali Kota Arief R. Wismansyah saat menggelar Safari Pembangunan di Kelurahan Parung Serab Kecamatan Ciledug, Jumat (03/03).
Disampaikannya acara Safari Pembangunan ini merupakan sarana silaturahmi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakatnya. Melalui safari pembangunan yang didalamnya juga dibuka sesi Dialog Warga tersebut pemerintah bisa mengidentfikasi aspirasi dan harapan masyarakat secara langsung, sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat baik itu masalah pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur bisa dipenuhi.
Dalam kesempatan tersebut, Wali kota juga memaparkan berbagai program pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang antara lain program pendidikan. Disampaikannya, dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia Kota Tangerang yang berkualitas pemkot Tangerang mulai tahun 2016 telah membentuk Satgas Wajib Belajar 12 Tahun yang bertugas untuk memastikan bahwa anak usia sekolah di Kota Tangerang bisa mendapatkan askes pendidikan yang berkualitas.
Selain terkait Pendidikan, Pemkot juga tetap fokus pada permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat seperti masalah banjir, kemacetan dan masalah pengangguran. Namun saat ini, Pemkot juga sedang mempunyai program besar yakni menjadikan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Huni, Kota Layak Investasi, Kota Layak Dikunjungi dan Kota Cerdas.
Oleh karenanya dihadapan RT dan RW serta kader posyandu yang hadir, Wali kota juga mengharapkan agar masyarakat terus turut berperan aktif dalam mendukung berbagai program Pemkot. Berbagai prestasi yang telah diraih oleh kota Tangerang merupakan hasil sinergitas Pemkot dan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota yang didampingi Wakil Walikota H.Sachrudin, Sekretaris Daerah Dadi Budaeri dan seluruh kepala SKPD juga memaparkan berbagai rencana pembangunan serta solusi permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat.
Mendengarkan paparan Wali Kota, para ketua RT dan RW serta Kader sangat antusias dalam menanggapi program Pemkot, diantaranya Zulkifli warga Paninggilan yang ingin dibangunkan saluran air di daerah Japos yang berada di perbatasan Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
“Kami mohon perkenan Pak Wali Kota, ini terkait dengan Drainase di Japos, kami berbatasan langsung dengan Pokdok Jati Tangerang Selatan. Kalau hujan lebat di jalan Raya Pondok Jati sering banjir mohon perhatian Bapak untuk bisa mengkomunikasikan dengan Wali Kota Tangerang Selatan,” ujar Zulkifli.
Soal genangan juga dikeluhkan oleh warga Komplek Peruri yang diwakili oleh Imam Suhendi sebagai akibat dari saluran air yang masih belum optimal menampung air. Menanggapi pertanyaan warga tersebut, Wali Kota meminta kepada masyarakat untuk bisa lebih peduli terhadap lingkungannya dengan melakukan kerja bakti membersihkan saluran air.
“Drainase Japos kita baru kemarin komunikasi dengan Bu Airin. Saya juga sudah minta ke Bu Airin supaya dibangun Tandon,” ujarnya.
“Kami juga meminta masyarakat untuk juga berinisiatif dengan membuat biopori atau bioretensi. Karena sekarang banyak tanah kosong yang dibangun kontrakan dan kos-kosan makanya nanti kita akan atur pembangunan kos-kosan dan kontrakan,” terangnya.
“Sekarang kita lagi bikin aturannya, kontrakan sama kos-kosan, masyarakat wajib lapor 1 X 24 jam, karena sekarang rentan dan rawan ada terorisme radikalisme,” sambungnya.
Wali Kota juga menerangkan kepada warga yang mengeluhkan kondisi Jalan Mencong yang berlubang dan hanya ditambal konblok oleh PU.
“Kami memang berencana untuk melakukan penebalan di Mencong, namun sementara karena memang masih musim hujan kita tambal sementara pake konblok,” jelasnya lagi.
Dialog Warga yang dilakukan Wali Kota bersama jajarannya memang sudah menjadi agenda rutin pemkot dalam beberapa tahun terakhir, berbagai pertanyaan baik itu saran dan keluhan langsung ditanggapi oleh Wali Kota, tak jarang pula Wali Kota lanngsung meminta jajarannya untuk menindaklanjutinya. Lewat Dialog Warga tersebut pemkot Tangerang juga ingin meninggalkan kesan sistem birokrasi yang ribet, karena lewat kegiatan tersebut masyarakat bisa langsung berdialog dengan Kepala Daerahnya.
Tangerang, 4 Maret 2017
<div id=":ns" tabindex="0" data-tooltip="Sembunyikan konten yang diperluas"><img src="https://ssl.gstatic.com/ui/v1/icons/mail/images/cleardot.gif" alt="" />
<strong>Kepala Bagian Humas </strong>
<div dir="ltr"><div dir="ltr">
<strong>H. Felix Mulyawan</strong><strong>Nip :196410011992021001</strong>