Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mempunyai cara baru dalam mengurangi polusi debu di jalanan Kota Tangerang. DLH Kini memiliki mobil penyapu jalan (street sweeper) yang akan memudahkan upaya pembersihan jalan dari polusi debu. Mobil yang telah beroperasi sejak awal Januari itu didesain menyerupai sapu berjalan dengan dilengkapi penyedot debu.
Hingga kini DLH baru memiliki dua unit mobil street sweper. Keduanya memiliki kapasitas angkut yang berbeda, yakni 1,5 ton dan 3 ton. Dengan daya angkut tersebut, mobil tersebut mampu beroperasi selama satu jam tanpa henti dengan kecepatan rata-rata 20 Kilometer perjam. “Ya kira-kira 15 sampai 20 Kilometer dalam satu jam,” kata Kepala Bidang Kebersihan DLH, Buceu Gartina.
Buceu menerangkan, saat ini mobil tersebut telah beroperasi di beberapa jalan protokol. “Jalan TMP (Taman Makan Pahlawan) Taruna, M Yamin, Merdeka dan Jalan Veteran,” paparnya. Buceu menambahkan, pengoperasian mobil tersebut tergantung kondisi. Saat hujan, lanjutnya, mobil tidak bisa beroperasi. Menurutnya, mobil tersebut khusus beroperasi di kondisi kering. Biasanya, tambah dia, mobil beroperasi saat lalu lintas sepi. Di samping karena dapat mengganggu lalu lintas, dikhawatirkan juga dapat mengurangi hasil yang di dapat,”mobil ini kan kerjanya bulak-balik, enggak cukup sekali,” jelasnya.
Sebelum menggunakan mobil tersebut, DLH masih menggunakan tenaga manual untuk membersihkan debu jalan. Setelah tersedia mobil itu, Buceu menilai terjadi peningkatan efektifitas dalam pembersihan debu. Namun, dia menambahkan bahwa pengoperasian kendaraan itu belum sepenuhnya mudah. “Rada ribet sih, karena awal. Kalau jalan-jalan lain sudah terbilas semua dari dulu, gak akan seperti ini,” tandasnya.
Hal tersebut disebabkan mesin sapu dalam kendaraan itu belum mampu membersihkan debu tebal yang mengering. Untuk mengatasinya, DLH menggunakan bantuan unit lain untuk menghilangkan debu tersebut. “Kita bantu dengan unit median yang mengeruk, baru kemudian dibilas dengan unit steam,” katanya. Buceu juga mengatakan, jika hasil yang didapat memuaskan, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan. “Kita evaluasi di akhir tahun atau pertengahan tahun, dari situ nanti kita pertimbangkan bisa tambah atau enggak,” pungkasnya.