Senin, 18 September 2017 00:00 WIB | Dibaca : 567
HUT Ke-72, PMI Kota Tangerang Makin Matang dan Canggih
HUT Ke-72, PMI Kota Tangerang Makin Matang dan Canggih

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, menggelar acara syukuran dan pemberian penghargaan kepada pendonor serta karyawan. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadinya ke 72 tahun, Minggu (17/9). Kegiatan dilaksanakan bertempat di Markas PMI Kota Tangerang.

Sekretaris PMI Kota Tangerang, Wawan Fauzi mengatakan, pada momen spesial HUT PMI tahun ini, pihaknya mendapatkan penghargaan dalam bentuk piala dari Kontingen PMI Provinsi Banten. “Alhamdulillah, ini merupakan prestasi yang luar biasa karena PMI Kota Tangerang mendapatkan peringkat terbaik pertama se-Banten dalam lomba Temu Karya Sukarelawan,” ujarnya.

Lebih lanjut Wawan memaparkan, diusianya yang sudah lebih dari setengah abad, PMI khususnya di Kota Tangerang sudah banyak memberikan kontribusi besar. Tidak hanya di Kota Tangerang melainkan di sejumlah luar daerah seperti Kota Serang, Jawa Barat dan Kota Tangerang selatan.

Untuk jumlah pendonor sendiri, di saat ini tercatat sudah ada 5.000 pendonor tiap bulannya dari berbagai kalangan. Mulai dari usia 17 hingga 25 tahun. Untuk yang datang ke PMI nya langsung rata-rata 100 sampai dengan 120 orang per hari. Sisanya dilakukan sistem jemput bola oleh PMI

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Tangerang, dr. David Sidabutar menjelaskan, semua sistem yang dimiliki PMI Kota Tangerang sudah terbilang canggih. Pasalnya, PMI sudah bisa memberikan asupan-asupan darah yang dibutuhkan pihak-pihak rumah sakit.

“Saat ini kita sudah memiliki alat yang bisa memecah komponen-komponen darah yang ada dalam tubuh manusia. Di antaranya sel darah merah, plasma dan trombosit. Sudah lebih sensitif lagi. Jadi saat rumah sakit membutuhkan, darah sudah bisa langsung digunakan karena kita sudah uji semuanya secara steril,” jelasnya.

David menambahkan, banyak sekali harapan yang tentu saja bisa segera terwujud pada momen spesial HUT PMI tahun ini. Salah satunya yakni dari segi prasarana yang menurutnya harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah daerah.

“Alhamdulillah dari segi SDM, keterampilan, teknisi dan lain sebagainya sudah dipastikan terjamin kualitasnya. Hanya saja masalah terbesar kita saat ini yaitu tempat, karena memang sudah sangat tidak representatif mengingat banyaknya permintaan darah. Semoga pemerintah bisa segera menjawab solusi dari masalah ini,” pungkasnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!