Banyak cara dan strategi yang dapat dilakukan oleh para pedagang hewan qurban saat menjelang Idul Adha. Seperti H. Sanusi, pria yang sudah 16 tahun berjualan hewan qurban tersebut lebih memilih menjaga kebugaran ternaknya dengan cara rajin memandikannya setiap sore.
"Hewan dan manusia pada hakikatnya adalah sama, yaitu makhluk yang bernyawa.
Kebutuhan utamanya pun tidak jauh beda, selain makan dan minum, kebersihan juga harus diperhatikan," ungkap pedagang asal Belendung, Kota Tangerang.
Akibat keuletan yang ditekuninya, Sanusi yang pada awalnya hanya mampu menjual tiga ekor kambing perhari.
Sejak lima tahun terakhir tidak kurang dari 50 ekor kambing pertahunnya mampu dia jual saat menjelang Idul Adha.
"Para pembeli merasa puas, karena rasa daging yang dihasilkanpun sangat empuk dan juga bau kambing tak begitu menyengat. Jadi mereka biasanya selalu balik lagi setiap tahunnya," tambahnya.
Tak hanya menyediakan kambing, pria yang akrab disapa Nusi itu pun mampu menjual tiga hingga lima ekor sapi setiap harinya.
"Kalo sudah mendekati Idul Adha seperti ini ujur saja pasokanpun cukup sulit. Meskipun kambing dan sapi disini terlihat begitu banyak, tetapi semuanya sudah ada yang punya, alias titipan," terangnya.
Salah satu pelanggan tetap Nusi, Imin (37), warga Batuceper yang berlangganan setiap tahunnya menitipkan hewan peliharaannya ini untuk di jual.
"Setiap tahun saya selalu menitipkan kambing disini, H Nusi memang sudah dikenal sebagai pemasok hewan qurban dan aqiqah yang ramai," katanya.
Selain itu, pengolahan hewan disini dibuat sesteril mungkin. Sehingga dirinya tak ragu menitipkan hewan peliharaannya disana.
"Kambing dan sapinya di benar - benar dirawat, itu kalau tidak dimandiin tidak segar. Makanannya pun begitu diperhatikan