Jumat, 21 April 2017 00:00 WIB | Dibaca : 551
Warga dan Kelurahan Cimone Ubah Limbah Jadi Barang Bernilai
Warga dan Kelurahan Cimone Ubah Limbah Jadi Barang Bernilai

Di tangan warga kreatif, sesuatu yang terlihat tidak bernilai bisa disulap jadi barang ekonomis. Seperti di Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci yang menyulap limbah rumah tangga menjadi berbagai hiasan dan barang berdaya guna bernilai ekonomis.

Kelompok masyarakat ini tergabung dalam Cimone Mas Permai II (CMP2). Bekerja sama dengan pihak kelurahan Cimone, warga mengubah sesuatu yang 'tidak berguna' menjadi aneka macam barang kerajinan.

Rumah kreatifitas warga Cimone yang dibentuk pada 2014 tersebut mulanya adalah bank sampah. Namun seiring waktu, CMP2 telah berubah menjadi wadah bagi berbagai hasil kerajinan tangan warga. Limbah rumah tangga seperti kertas, plastik diolah menjadi tas, topi, kalung bahkan lampu kamar.

Lurah Cimone Teguh Heryadi mengungkapkan, awalnya warga 'gerah' dengan tumpukan sampah di lingkungannya. Setelah warga mendiskusikannya dengan pihak Kelurahan, Teguh menggalang partisipasi warga untuk ikut serta. "Alhamdulillah saya ditempatin di lingkungan yang warganya aktif, tanpa diminta pun mereka buat perkumpulan ini, kelurahan sekadar memfasilitasi,"ungkapnya.

Bukan hanya perempuan yang ikut dalam CMP2, lelaki pun turut serta dalam berbagai kegiatan di CMP2. Mereka tidak ragu melakukan aktifitas seperti merangkai bunga plastik dan aksesoris. Hasilnya, beragam jenis kreasi tersebut telah banyak dipamerkan baik di tingkat kota maupun nasional.

Di balik kesuksesan CMP2, terdapat sosok yang gigih dan inovatif mengembangkan kerajinan tangan berdaya guna dan bernilai ekonomis. Sosok tersebut adalah Nina Apriyani. Salah satu terobosan yang dibuanya adalah sirup berbahan dasar belimbing wuluh. Nina mengungkapkan, tujuannya terjun di CMP2 adalah menyalurkan hobi. Selain itu, dia menambahkan, melalui ini dia ingin membantu warga meningkatkan daya saing melalui kreatifitas.

"Jika tidak bisa menyumbangkan harta untuk membantu sesama, kita bisa sumbangkan ide, pemikiran dan tenaga. Saya berharap hasil kerja keras kita bisa dirasakan generasi selanjutnya," harapnya. Kini, Nina menjadi sorotan banyak pihak berkat jasanya dalam pengolahan sampah dan pemberdayaan warga. Pemerintah Kota Tangerang kerap menggandengnya dalam pemberdayaan ekonomi berbasis pengolahan sampah di sejumlah wilayah.

Bank sampah keluarahan Cimone, misalnya, sering dijadikan rujukan bagi pihak yang ingin mendalami pengolahan sampah. Nina juga sering ditunjuk untuk mewaikili Kota Tangerang di berbagai even. Wanita paruh baya ini mengungkapkan, pihaknya mengedepankan prinsip kesinambungan dalam menjalankan rutinitas CMP2. "Pekerjaan di sini enggak begitu menjadi beban, seperti membuat aksesoris ini bisa dibawa ke rumah," jelasnya.

Bukan perkara mudah mengembangkan CMP2. Nina menyebutkan beberapa kendala yang dihadapinya dulu. Nina mengaku, barang-barangnya pernah tidak dibayar oleh seseorang. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk mengembangkan CMP2. "Ternyata ada juga yang nipu usaha kita ini," keluhnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!