Tempat Pembuangan Akhir (TPA) biasanya identik dengan kumuh dan kotor. Namun di TPA Rawa Kucing justru menyuguhkan pemandangan berbeda. Ratusan pepohonan rimbun tertanam subur di atas tumpukan sampah.
Tak heran, bila TPA ini menyuguhkan pemandangan hijau. Rupanya, tak cuma pepohonan, di sini juga ditanam tanaman buah.
Kepala Tata Usaha (KTU) TPA Rawa Kucing Masan menjelaskan dengan adanya taman buah di kawasan ini sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat maupun para pekerjanya. “Kalau buah kan bisa kami makan, jadi saya rasa adanya taman buah nantinya dapat banyak berguna bagi orang banyak,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Masan juga mengaku saat ini TPA Rawa Kucing memiliki SDM yang berkualitas dan cerdas. Buktinya setiap harinya pekerja yang ada di TPA ini menghasilkan ratusan bibit pepohonan yang memiliki daya jual di pasaran.
“Seperti pohon bonsai dan beringin. Mereka setiap hari kami ajarkan untuk mencangkok, memupuk, menyetek dan merawat. Jadi ya semua ini memang murni hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan,” jelasnya.
Namun demikian, Masan juga tidak pernah lupa untuk memikirkan nasib para pemulung yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri. Baginya karyawan, petugas kebersihan dan juga pemulung merupakan bagian dari hidupnya yang harus disejahterakan.
“Kami sering memberikan mereka wawasan lebih, pengobatan gratis dan juga cara untuk menghadapi perkembangan zaman. Semoga kedepan nanti kami bisa menjadikan mereka sebagai manusia yang berkualitas dan dapat membanggakan kota ini,” ujarnya.
Masan mengaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup juga kerab kali merasa senang dengan kinerja dan perubahan yang ada di TPA ini. “Pak kadis juga sering mengunjungi kami, beliau selalu mengingatkan kami tentang menjaga lokasi ini agar tetap terjaga dan asri,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama salah seorang pegawai TPA Rendi mengaku, perubahan yang ada di TPA ini terus menerus meningkat. Menurutnya pengelolaan yang ada di TPA ini menjadi lebih terstruktur dan juga rapi.
“Setiap harinya pak Masan keliling TPA ini untuk melihat dan mengajarkan pegawainya hal – hal baru dan perubahan yang menjadikan tempat ini seperti sekarang. Kebanyakan dari mereka juga sudah tidak canggung dengan bapak karena bapak selalu berbaur dengan kami,” jelasnya.
Menurutnya beberapa tahun kedepan tempat ini akan menjadi tempat yang paling indah diantara TPA lain yang ada di Indonesia. “Pak Masan selalu memiliki gagasan baru yang menurut saya sendiri gagasan itu sangat cemerlang. Dia tidak pernah mengeluhkan soal materi untuk melakukan sesuatu, malah terkadang barang bekas aja bisa dijadikan sesuatu yang indah kalau dia yang pegang,” tutup Rendi.