Hampir 1,5 bulan lamanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) setempat telah melakukan ujicoba koridor satu Bus Rapid Transit (BRT) Kota Tangerang, jurusan Poris Plawad-Jatiuwung, yakni tepatnya pada 1 Desember 2016 lalu.
Untuk memfungsikan seluruh koridor, Dishub Kota Tangerang dalam waktu dekat akan kembali melakukan lelang ulang untuk pengoperasian armada BRT tersebut. "Diharapkan dari lelang nanti ada pemenang lelang untuk pengoperasian BRT," ujar Kepala Dishub Kota Tangerang Saeful Rohman, Kamis (19/1/2017).
Dari lelang nanti yang akan digelar dalam waktu dekat, mantan Asisten Daerah I Pemkot Tangerang mengaku optimistis pengoperasian BRT akan dilirik banyak peminat. Menurut dia, itu dibuktikan ramainya pemina ujicoba koridor satu BRT jurusan Poris Plawad-Jatiuwung.
"Dalam satu minggu penumpang yang naik saja sudah mencapai 900 orang. Jadi kami yakin BRT akan diminati banyak warga Kota Tangerang," tutur Saeful yang tak khawatir keberadaan BRT usai ujicoba akan sepi penumpang.
Diketahui selama dalam masa uji coba hanya koridor satu yang dioperasikan dengan empat armada bus. Keberadaan BRT tersebut menjawab keluhan masyarakat mengenai pelajar yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor. "Diharapkan dengan adanya Transtangerang atau BRT ini para pelajar beralih dari sepeda motor ke transportasi umum," ujar Saeful.
Sementara pemilihan koridor satu, yaitu Poris Plawad-Jatiuwung untuk pertama kali diuji coba karena jalur tersebut dinilai yang paling tinggi kebutuhan transportasi umumnya. Dimana paa tahap awal, BRT Tangerang baru melayani satu dari empat koridor yang direncanakan.
Koridor yang dibuka pertama kali ini melayani rute Terminal Poris Plawad-Jati Uwung. Ada sekitar 20 halte pada rute koridor tersebut. Halte-halte itu berada di sisi kanan dan kiri jalan. Sebab, BRT Tangerang tidak menggunakan jalur khusus.
Seorang pengawas bus BRT Tangerang, Iwan, mengatakan bahwa tujuan utama dari keberadaan transportasi massal ini adalah mengalihkan masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan umum.
"Peralihan itu akan berdampak pada pengurangan kemacetan di Tangerang," kata Iwan. Bus BRT Tangerang dapat menampung hingga 60 penumpang. Bus ini beroperasi mulai dari pukul 05.00 WIB-22.00 WIB.
Pada masa uji coba ini, penumpang masih digratiskan untuk menikmati layanan BRT Tangerang. Ke depannya, akan ada tarif khusus, yakni Rp 3.000 untuk umum dan Rp 1.000 untuk pelajar.
Sementara itu, untuk metode pembayaran, pada tahap awal akan menggunakan tiket karcis. Namun, ke depannya, sistem pembayaran akan diubah menjadi tiket elektronik.