Pasar tradisional selama ini selalu diidentikkan dengan kumuh dan kotor, namun Pemerintah Kota Tangerang berusaha mengubah citra (image) tersebut. Selain dengan menertibkan para pedagang yang berjualan di tempat yang tidak semestinya, Pemkot juga menatanya dengan menambah beragam ornamen.Seperti yang terlihat di Jalan Kiasnawi, Pasar Lama, Tangerang. Di sana, baru saja dibangun Land Mark Bumi Akhalqul Karimah. Lokasi persisnya berada di dekat pintu masuk menuju pasar, atau di seberang Masjid Agung. Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Budaya Pariwisata Kota Tangerang, Tihar Sophian mengatakan, Land Mark Bumi Akhalqul Karimah tersebut tidak lepas dari motto Kota Tangerang sebagai Kota Akhlaqul Karimah."Itukan bulan dan bintang, serta ada lima riak air Sungai Cisadane. Bulan bintang itu melambangkan Aklaqul Karimah, sementara riak lima air itu melambangkan sungai Cisadane," ujar Tihar, Jumat (13/1/2017). Lebih jauh, Tihar mengatakan, ide atau gagasan tersebut dibangunnya Land Mark Akhlaqul Karimah memang datang dari Walikota. "Pak Wali memang menginginkan agar ada bangunan yang monumental terkait Kota Tangerang sebagai kota akhlaqul karimah,"jelasnya. Karena itulah, akhirnya land mark tersebut dibangun. Adapun anggaran yang digelontorkan oleh Pemkot Tangerang untuk membangun land mark itu dialokasikan sebesar Rp 170 juta. "Itu bersumber dari (Anggaran) Perubahan 2016,"ujarnya.Sementara, salah seorang warga, Sujono (56) mengaku mengapresiasi dibangunnya land mark tersebut. Sebab, selain membuat rapi lingkungan pasar, letaknya yang strategis dan berdekatan dengan Masjid Agung juga cukup sesuai. "Bagus juga sih, pasar jadinya rapi, apalagi deket masjidkan? Saya dukung itu," terangnya. Yang penting ujarnya, agar bangunan tersebut harus dijaga dan dirawat. "Awasin, jangan sampai dicoret-coret, di sinikan kadang-kadang begitu. Enggak boleh lihat dinding main coret aja, apalagi bocah-bocah," ujarnya.