Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan berbagai upaya untuk menangani persoalan banjir di wilayahnya, mulai dari pembangunan turap, normalisasi kali dan juga pembuatan sistem pengendalian banjir melalui proses pengeringan situ. Namun demikian, hal tersebut memerlukan keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikan permasalah banjir yang akhir-akhir ini juga melanda berbagai kota besar lain di Indonesia, termasuk didalamnya keterlibatan masyarakat dan juga pemerintah pusat.
“Penanganan banjir harus dikerjakan melalui program yang jelas dan berkesinambungan. Jadi penanganannya harus melibatkan berbagai pihak, untuk itulah kami kesini. Untuk melaporkan bahwa sebagimana daerah lain Kota Tangerang juga banjir yang paling parah itu di Total Persada sekitar 2 meter, karena rumahnya emang berada dibawah tanggul,” Papar Wali Kota Arief R. Wismansyah saat melakukan koordinasi terkait penanganan banjir dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) dari Kementrian Pupera di Jakarta, Rabu (16/11).
“Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Kementrian Pupera karena sudah melakukan normalisasi di Sungai Cirarab kurang lebih 3 km dari Situ Bulakan arah ke Bendung Sarakan, tapi emang belum sampai Bendung Sarakan. Oleh karenanya kami memohon agar normalisasi ini bisa dilaksanakn sampai dengan Bendung Sarakan dan terus hingga ke muara Sungai Cirarab,” Ujar Wali Kota.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga meminta kepada pemerintah pusat melalui Kementrian Pupera untuk melakukan normalisasi Situ Bulakan yang saat ini kondisinya sangat dangkal berkisar antara 40 s/d 200 cm.
“Dan disitu ada Situ Bulakan seluas 19 hektare, 2008 sudah pernah dilakukan normalisasi kami minta dinormalisasi lagi, karena kewenangannya memang bukan di Pemerintah Kota Tangerang,” tutur Wali Kota.
“Jadi Situ Bulakan kalau pas musim kemarau kita keringin untuk menampung air selama musim hujan dan kejadian banjir kemarin memang limpasannya luar biasa, jadinya enggak kuat nampung,”Imbuhnya.
Selain itu, Wali Kota juga meminta kepada Kementrian Pupera untuk bisa melakukan pengerukan di Kali Sabi dan juga penataan daerah aliran sungai Sabi dan Cisadane sehingga aliran Kali Sabi tidak tertahan.
” Karena ssetahun ini bisa tiga kali empat kali sungai sabi meluap,” Jelas Wali Kota.
“Oleh karenanya kami mohon tambahan kegiatan berupa pengerukan Kali Sabi, Penataan pertemuan Kali Sabi dan Kali Cisadane dan juga sodetan Kali Sabi ke Cisadane melalui Kali Cicayur,” Tandas Wali Kota seraya meminta kepada Dirjen SDA penambahan pompa air di Total Persada yang saat ini sudah ada 20 pompa dan 8 diantaranya dari Kementrian Pupera.
“Sehingga bisa mempercepat proses pengeringan,” Sambungnya.
Melihat kondisi tersebut, Kementrian Pupera melalui Dirjen SDA berjanji untuk segera memfollow up usulan dari pemkot Tangerang tersebut termasuk didalamnya terkait penataan pertemuan aliran Sabi dan Cisadane.
“Nanti akan kami sampaikan kepada Pak Dirjen, disini juga ada pejabat lainnya dan nanti akan segera kami sambungkan. Nanti juga akan kita tambah gorong-gorong di Kali Sabi supaya alirannya lebih lancar karena selama ini ada bottle neck disitu,” Ujar salah satu Pejabat dari Dirjen SDA Ir. Lolli Martina Martief, MT.
“Dan kami siap melakukan quick respon terkait permohonan bantuan pompa,” Imbuhnya.
Tangerang, 16 November 2016
<div id=":mm" tabindex="0" data-tooltip="Sembunyikan konten yang diperluas">Kepala Bagian Humas
<div dir="ltr">
Wahyudi Iskandar, S.STP, M.Si
Nip : 197705281996121001