Minggu, 28 Februari 2016 00:00 WIB | Dibaca : 909
Peresmian Tangerang LIVE Room oleh Walikota Tangerang H. Arief R Wismanyah

Aktifitas Pegawai dan Masyarakat Langsung Terkoneksi Lewat Kaca Besar

Tangerang LIVE Room milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akhirnya resmi dilaunching Walikota Tangerang Arief R Wismanyah, pada perayaan puncak HUT Kota Tangerang ke-23, Minggu (28/2/2016). Dengan adanya Tangerang LIVE Room ini berbagai aktifitas pegawai hingga masyarakat akan terpantau secara langsung melalui layar kaca besar dan telepon genggam Walikota dari aplikasi yang tersedia.

Dihadapan Walikota Arief, Wakil Walikota Tangerang Sachrudin, Sekda Dadi Budaeri dan sejumlah jajaran Muspida, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Muhtarom menjelaskan bahwa Tangerang LIVE Room merupakan upaya mewujudkan E-City. Dikatakannya, ada 130 aplikasi yang terkoneksi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan. Dimana, dari 130 aplikasi tersebut dikelompokkan ke dalam 7 katagori yang bersifat internal dan pelayanan publik dengan masing-masing operator.

"Tangerang LIVE Room yang berisi 11 operator yang siap menerima laporan dari masyarakat dari kemacetan, banjir, pohon tumbang, gangguan keamanan hingga pemesanan kamar untuk ibu hamil," ujar Muhtarom. Caranya sangat mudah, masyarakat cukup mengunduh aplikasi Layanan Aspirasi Kotak Saran Anda (Laksa) melalui smartphone dan bisa melaporkannya dengan disertai foto dan video atau via Twitter dan Facebook. Seluruh laporan masyarakat pun akan langsung ditindak lanjuti oleh petugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Untuk mendukung percepatan penanganan, Pemkot Tangerang pun telah membuat aplikasi SIGAP yang terhubung dengan pengawas di lapangan melalui telpon genggamnya masing-masing. Nantinya, petugas pengawas akan mendapat perintah dari operator di LIVE Room sesuai laporan masyarakat dan dilanjutkan kepada pegawai di lapangan.

"Dan setiap pengawas di lapangan pun akan selalu terpantau atau online karena aplikasi SIGAP adalah sistem absensi pegawai lapangan. Jika aplikasi tersebut tidak online, maka petugas di lapangan akan dianggap tak masuk kerja dan tak mendapatkan honor," kata Muhtarom kembali.

Sementara Sekretaris Diskominfo Kota Tangerang Samsul Bahri menambahkan ada sebanyak 300 petugas pengawas lapangan yang terdiri dari Dishub, DBMSDA, DKP, Satpol PP dan BPBD yang telah diberikan pelatihan mengenai penanganan pelaporan dari operator kepada petugas.

"Tak hanya itu sejumlah petugas lapangan seperti penyapu dan pemantau situ atau kali telah diberikan pembelajaran guna merespon cepat jika ada pelaporan atau kejadian. Seperti hari ini, ketika ada mobil terperosok ke kali, petugas kami langsung merespon cepat. Dan saat itu juga segera tertangani. Jadi intinya sistem kerjanya adalah cepat dan efesien. Karena Beberapa OPD pun telah memiliki fasilitas kamera pemantau untuk membantu penanganan maupun laporan," ungkap Samsul menegaskan. (*)



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!