MEREBAKNYA kasus DBD yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti akhir-akhir ini mengharuskan warga untuk rajin melakukan pemberatasan sarang nyamuk (PSN) di rumah, lingkungan, dan lokasi-lokasi teridentifikasi sarang nyamuk.
Inilah yang diserukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dengan mengajak warga untuk kembali menggiatkan PSN. “Kita harapkan warga semakin giat menerapkan PSN untuk memberantas jentik nyamuk dengan kegiatan 3-M Plus,” ungkap kata Hj Henny Herlina, Sekretaris Dinkes Kota Tangerang, Sabtu (6/2).
Dimaksud 3-M Plus, yaitu melakukan kegiatan menguras bak air, menutup tempat air, mengubur barang bekas, serta menghindari gigitan nyamuk semisal menggunakan bubuk abate, obat nyamuk dan lainnya, paparnya.
Diterangkan cara tersebut adalah yang paling ampuh dalam mencegah DBD, cikungunya, atau pun zika, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati. Sedangkan foging sifatnya langkah terakhir untuk membasmi nyamuk, sebab foging memiliki dampak negatif bagi tubuh dari bahan campuran yang digunakan.
Lebih lanjut Henny menjelaskan upaya pemberantasan nyamuk melalui foging jangkauannya terbatas. “Jadi upaya dalam memerangi penyakit yang dibawa nyamuk ya memutus rantai perkembang-biakan nyamuk tersebut, caranya dengan membersihkan sarang nyamuk itu,” katanya.
Selain dilingkungan tempat tinggal dikatakan Henny, ada baiknya upaya pemberantasan sarang nyamuk dilakukan di sekolah, kantor, dan tempat lainnya. Ada yang harus diperhatikan bahwa nyamuk Aedes Aegepty lebih menyukai air yang bersih untuk berkembang-biak, untuk itu perlu diperhatikan kemungkinan adanya kantong air seperti vas bunga, kantong air tetesan di kulkas, dispenser, dan sebagainya.
Perlu diterapkan PSN karena bahayanya, sebab satu nyamuk dapat menularkan penyakit ke beberapa orang. Adapun bagi warga yang terserang penyakit DBD atau cikungunya, segera melapor ke puskesmas terdekat untuk medapatkan penanganan. ***