Perayaan Peh Cun hadir di Tangerang sejak tahun 1910 silam. Dimana semulanya digelar di Kali Besar Batavia Jakarta, namun dihentikan karena sungai menjadi dangkal, sehingga perayaan Peh Cun dipindahkan ke Kota Tangerang di Sungai Cisadane. Sejak itu, dan hingga saat ini perayaan Peh Cun pun terus dilestarikan oleh warga etnis Tionghoa bersama Pemkot Tangerang.
Tak terkecuali, di 2023 ini usai dua tahun dilanda pandemi, perayaan Peh Cun kembali digelar dengan meriah, dengan sederet agenda. Festival Perahu Naga Peh Cun 2023, digelar dengan tema "Harmoni di Dalam Keberagaman", dan dibuka dengan Wayang Potehi pukul 20.00 wib dan ritual memandikan perahu yang berumur 100 tahun lebih, di Pendopo Peh Cun Tanah Gocap, Rabu (21/6/23) malam.
Mulio Kantjana, Ketua Panitia Perayaan Peh Cun 2023 mengungkapkan Festival Perahu Naga Peh Cun akan berlangsung hingga 25 Juni mendatang. Dalam pembukaan ini, Wayang Potehi merupakan hiburan rakyat china sejak abad lama. Ini dihadirkan, untuk mereka para lansia yang dulunya rutin menonton wayang potehi dengan berbagai cerita mitos terkait kerajaan pendekar china.
"Sedangkan untuk ritual memandikan perahu merupakan ritual menyambut mulainya Festival Perahu Naga Peh Cun. Sebagai ritual pemberkatan kepada perahu, dengan harapan acara berlangsung aman dan perahu juga aman saat besok digunakan lomba. Sebelum pemandian, juga dilakukan ibadah Buddha Mahayana," ungkap Mulio.
Lanjutnya, nama perahu yang mengikuti ritual pemandian, ialah perahu papak merah dan perahu papak hijau. Dimana dulunya, ditahun yang tidak diketahui merupakan pemberian Kapitan Tangerang Oey Khe Tay kepada Kelenteng Boen Tek Bio.
"Tahun 1900 Kapitan Tangerang Oey Giok Koen menyumbangkan sepasang perahu Naga merah dan kuning ke Kelenteng Boen San Bio. Sejak itulah perayaan Peh Cun berjalan dan dilestarikan hingga saat ini. Kini pun menjadi daya tarik tersendiri untuk Kota Tangerang dan didukung penuh Pemkot Tangerang," kata Mulio.
Sebagai informasi, di Festival Perahu Naga Peh Cun, masih akan berlangsung wisata perahu dan gambang kromong di atas perahu, sembahyang YUE dan ritual mendirikan telur, lepas bebek dan lomba tangkap bebek, lomba perahu, pelepasan 100 replika lentera perahu naga, pentas seni, lokba menggambar, pameran foto Peh Cun dari masa ke masa, donor darah hingga pembagian hadiah-hadiah.(bun)