Meningkatkan pengawasan terhadap pangan jajanan anak khususnya anak sekolah, yang dinilai masih rendah dan menjadi permasalahan penting. Puskesmas Karawaci Baru melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel jajanan anak, Selasa (7/12/12).
Diketahui, kegiatan ini didanai oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan tujuan memonitoring jajanan anak khususnya anak sekolah, yang sekiranya dicurigai mengandung bahan pengawet.
Mulai dari formalin, boraks serta pewarna tekstil. Seperti rodamin B dan menthanil yellow. Dalam satu kawasan, Puskesmas Karawaci mengambil sample sebanyak 10 jenis makanan. Seperti, bakso, lumpia goreng, saos, sosis, cilor, cilok serta makanan anak lainnya.
"Sampal jajanan anak yang diambil kemudian akan di cek kandungannya untuk dilihat apakah aman untuk dikonsumsi oleh anak atau tidak. Hasilnya, sebagai acuan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggara jajanan anak di lingkungan atau sekolah," papar dr Dece Feriyeni, Kapus Karawaci Baru.
Kata dr Dece, anak-anak mempunyai kebiasaan jajan yang tinggi. Mereka terbiasa menggunakan uang sakunya untuk membeli pangan jajanan di lingkungan rumah atau sekolah. Kebiasaan jajan ini mempunyai sisi positif karena mampu membantu memenuhi kebutuhan energi anak.
Namun, disisi lain banyak jajanan yang tidak memenuhi syarat keamanan. Anak membutuhkan pangan yang bergizi dan aman untuk mendukung kegiatannya. "Dengan itu kami imbau guru di sekolah atau orangtua untuk sama-sama pengawasi jenis jajanan anak. Sehingga, keamanan kesehatan anak terjaga," imbaunya.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online