Sebagai orang tua pastinya sangat menantikan moment pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu yang sangat dinantikan ialah kata pertama yang diucapkan anak. Tentunya kita ingin perkembangan anak dalam bicara bisa sesuai dengan tahapan perkembangan biologisnya.
Untuk itu perlu diketahui perkembangan anak dalam bicara berdasarkan usianya agar tidak terjadi keterlambatan biacara. Dilansir dari laman www.idai.or.id keterlambatan bicara dapat disebabkan gangguan pendengaran, gangguan pada otak misalnya retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif, autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata yang biasa dikenal sebagai gangguan artikulasi.
Dan yang dapat mengetahui diagnosa tersebut dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter anak, dokter THT, dan psikolog atau psikiater anak. Sehingga kita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan anak dalam berbicara serta motoriknya.
Namun sebelum membawa anak ke dokter, kita dapat mengenali fase awal perkembangan bicara pada anak berdasarkan usianya menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
• Usia 6-12 bulan
Pada usia 6 hingga 9 bulan, bayi mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti ya, tidak, habis. Saat babbling, ia menggunakan intonasi atau nada bicara seperti bahasa ibunya. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa.
Sedangkan pada usia 9 hingga 12 bulan, ia menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana seperti lihat itu, ayo sini. Selain itu, menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Ia suka membeo, menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Pada usia 12 bulan bayi sudah mengerti sekitar 70 kata. Waspada bila anak tidak menunjuk dengan jari dan ekspresi wajah kurang pada usia 12 bulan.
• Usia 12-18 bulan
Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3 hingga 6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan. Serta menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah seperti tolong ambilkan mainan itu. Kosakata anak bertambah dengan pesat dimana pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata. Namun perlu waspada jika anak tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan.
• Usia 18-24 bulan
Dalam kurun waktu ini anak mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata seperti mama mandi, naik sepeda dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Pada usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain. Perlu waspada apabila tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan.
• Usia 2-3 tahun
Setelah usia 2 tahun, hampir semua kata yang diucapkan anak telah dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah biasa menggunakan kalimat 2 hingga 3 kata dan mendekati usia 3 tahun sudah lebih dari 3 kata dengan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi atau bersajak misalnya Pok Ami-Ami.
• Usia 3-5 tahun
Anak pada usia ini tertarik mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya. Ia dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya, serta menggunakan kalimat-kalimat panjang lebih dari 4 kata saat berbicara. Pada usia 4 tahun, bicaranya sepenuhnya dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah dapat menceritakan dengan lancar dan cukup rinci tentang hal-hal yang dialaminya.
Itulah fase perkembangan bicara pada anak berdasarkan usianya. Apabila terdapat salah satu tanda di atas dan jika menunjukkan kemunduran dalam kemampuan berbicara atau kemampuan sosialnya, segera bawa anak ke dokter spesialis anak.