Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), senantiasa lakukan pembersihan Sungai Cisadane dari berbagai sampah tak terkecuali sampah medis.
Kepala DLH, Dedi Suhada, mengungkapkan, terkait sampah di Sungai Cisadane, Pemkot melalui DLH telah bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. “Kami sudah berkomunikasi, pihak Kementerian KLHK juga sudah mengecek dan terjun langsung mengambil sampel air Sungai Cisadane,” ungkap Dedi, Sabtu (59/20).
Selain bersama Kementerian KLHK, DLH Kota Tangerang juga memiliki tim khusus untuk pengecekan kualitas air Sungai Cisadane dan secara rutin melakukan pengecekan serta melaporkan kualitas air Sungai Cisadane, melalui mesin khusus di Pos Pantau, Kampung Bekelir.
”Kami juga terus berkoordinasi dengan PUPR terkait pengangkutan sampah-sampah di aliran Sungai Cisadane. Saat ini, DLH juga sedang mempersiapkan tim khusus untuk turun langsung ke Sungai Cisadane bersama tim PUPR untuk menyusur sungai setiap minggunya,” kata Dedi.
Menyikapi secara serius adanya sampah limbah medis, DLH juga terus menjalin sinergitas bersama masyarakat. Diketahui, baru-baru ini DLH bersama Banksasuci, TNI dan Polri menggelar Patroli Sungai Cisadane. Menyusuri sampah-sampah yang mencemari Sungai Cisadane.
“Penemuan sampah medis didominasi di wilayah perbatasan. Sayangnya, penemuan ini tidak menemukan bukti terkait alat-alat medis tersebut dari RS atau klinik mana, sehingga kegiatan patroli ini masih harus terus didalami mengingat bahaya medis di tengah Pandemi Covid-19 begitu berbahaya,” kata Pendiri Banksasuci, Ade Yunus.
Ia pun mengungkapkan, Pemerintah Kota Tangerang melalui PUPR telah memasang jembatan apung dan jaringan sampah di Sungai Cisadane wilayah Banksasuci. Ditujukan untuk menjaring sampah-sampah terlebih sampah medis, agar tidak terhanyut lebih jauh dan membahayakan masyarakat umum.
“Kami berharap, sinergitas pemerintah dengan penggiat lingkungan terkait sampah khususnya sampah medis di Sungai Cisadane terus diperkuat. Sehingga, penemuan ini bisa cepat terselesaikan dan tak membahayakan masyarakat umum, terlebih bagi kelestarian Sungai Cisadane itu sendiri,” harapnya.