A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: filesize(): stat failed for /files/berita/23157berkah-jadikan-atap-rumah-jadi-lahan-perkebunan-23157.jpg

Filename: berita_page/header.php

Line Number: 46

Backtrace:

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/modules/berita/views/berita_page/header.php
Line: 46
Function: filesize

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 357
Function: include

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 300
Function: _ci_load

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/modules/berita/views/berita_page/core.php
Line: 1
Function: view

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 357
Function: include

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/third_party/MX/Loader.php
Line: 300
Function: _ci_load

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/application/modules/berita/controllers/Berita.php
Line: 363
Function: view

File: /home/tangerangkota/webs/public_html/tangerangkota.tangerangkota.go.id.site/index.php
Line: 290
Function: require_once

Senin, 10 Agustus 2020 22:26 WIB | Dibaca : 779
Berkah Jadikan Atap Rumah Jadi Lahan Perkebunan
Berkah Jadikan Atap Rumah Jadi Lahan Perkebunan
Berkah Jadikan Atap Rumah Jadi Lahan Perkebunan

Atap rumah yang datar dan terbuat dari dak beton seringkali diabaikan. Tapi tidak untuk pasangan suami istri satu ini. Rudi Berry dan Sutriani Kamal, Warga Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, menyulap atap rumah menjadi perkebunan hidroponik, yang mampu menghasilkan pundi uang setiap bulannya.

"Awal mulanya, Oktober tahun lalu dapet bantuan satu blok wadah hidroponik dari kecamatan. Dari situ, saya terus pelajari dan kembangkan hingga saat ini punya 12 blok," ungkap Rudi, saat ditemui di rumahnya, Senin (10/8/20). 

Ia menuturkan, sejauh ini hasil panen baru dipasarkan disekitaran lingkungan dan para UMKM di Kecamatan Ciledug. Pembeli, dapat memanen atau memilih sendiri sayuran yang diinginkan, dengan harga yang terjangkau Rp4 ribu per ikatnya. 

"Di lingkungan dekat rumah dan UMKM aja, saya sudah kewalahan ngelayaninnya. Ditambah lahan budidaya saya terbatas. Jadi, belum berani jual ke lokasi lain," katanya. 

Diakui Berry, dengan ketelatenannya berbudidaya sayuran hidroponik, Ia sukses memanen untung sekitar Rp 5 juta setiap bulannya. 

"Memilih berbisnis hidroponik, buat saya menjanjikan. Selain lebih mudah, bercocok tanam hidroponik itu lebih efisien, hemat biaya, perawatannya gak capek. Dan yang terpenting masa panennya lebih cepat dibanding bercocok tanam konvensional," jelasnya. 

Sementara itu, sang istri Sutriani Kamal, mencoba berinovasi dalam pengolahan sayuran hidroponik menjadi jus kemasan yang menyehatkan. Mencampurkan nanas dan madu. Sutriani, juga sukses berjualan jus pokcoy tanpa rasa atau aroma sayuran. 

"Jus pokcoy yang saya buat baru-baru ini, ternyata banyak yang menggemari. Karena mereka bisa menikmati sayuran dengan sensasi yang berbeda. Sehari saya bisa produksi dan jual 20 hingga 50 botol," kata Sutriani. 

Diketahui, selain untuk melayani konsumen, perkebunan hidroponik milik Rudi dan Sutriani, juga menjadi tempat belajar warga umum yang mau bercocok tanam dengan sistem hidroponik.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!