Jumat, 9 November 2018 08:54 WIB | Dibaca : 697
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang
Cari Solusi Permodalan UMKM, Wali Kota Kunjungi Kota Semarang

Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah didampingi Plt Asisten Ekbang Kesra Sugiharto Ahmad Bagja bertandang ke Kota Semarang untuk belajar permodalan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kehadiran Arief dan rombongan disambut Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Semarang Agus Riyanto dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Litani Satyawati yang kemudian mengunjungi Padepokan Ilir-Ilir Kampung Alam Malon, Gunung Pati, Kota Semarang, Jumat (9/11).

Wali Kota menyampaikan alasan kunjungannya ke kota yang menjadi Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut lantaran keinginan untuk belajar tentang bantuan permodalan bagi pelaku UMKM.

"Industri pariwisata menjadi salah satu tujuan pembangunan, karena saat ini persaingan bukan hanya antar daerah di Indonesia tapi juga antar kota dari seluruh dunia," ucap Arief.

"UMKM menjadi salah satu faktor yang penting di dalam industri pariwisata," sambungnya.

Arief mengharapkan dengan terjalinnya hubungan baik antara Kota Tangerang dan Kota Semarang dapat terus meningkatkan kolaborasi untuk membangun Indonesia dari daerah.

"Kalau sekarang trennya Sister City, karena Wali Kotanya laki-laki mungkin disebutnya Brotherhood City," kelakar Arief.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Semarang Litani Satyawati menyampaikan program yang diusung Pemkot Semarang untuk mendukung UMKM di Kota Semarang.

"Program Kredit Wibawa (Wirausaha Bangkit Jadi Juara) dan Ijus Melon (Ijin Usaha Mikro Melalui Online) sebagai program unggulan," jelas Kadis.

Melalui program tersebut, para pelaku UMKM bisa mendapat pinjaman maksimal Rp 50 juta, dimana untuk pinjaman dibawah 5 juta bisa tanpa agunan dengan bunga 3 persen per tahun.

"Jangka waktu pinjaman dua tahun maksimal Rp 50 juta, bunganya untuk Bank Pasar dan Bank Jateng," papar Lita.

"Sampai November 2018 sudah ada pengajuan sebanyak 1.315 proposal, dan sebanyak 1.024 yang bisa mencairkan dananya dengan total sebesar Rp 6.181.500.000," pungkasnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!