Masker menjadi salah satu barang penting mencegah penularan pandemik Covid-19 saat ini. Namun fakta di lapangan masih sulit menjumpai masker di pasaran, jika pun ada harganya sangat mahal jauh dari harga sebelumnya.
Menjawab kondisi itu, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Larangan turut memproduksi masker kain yang nantinya diserahkan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tangerang untuk segera didistribusikan sesuai kebutuhan.
Saat ini produksi masker kain itu terus digenjot dengan target 5.000 buah. Hingga Senin (6/4), sebanyak 400 masker telah selesai dibuat dan siap didistribusikan.
"Sudah dibawa ke Kantor Gugus Tugas, tinggal disebar aja," ucap Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah bersama Wakil Wali Kota Sachrudin saat melihat langsung pengerjaan masker kain di BLK Larangan.
Usai meninjau BLK Larangan, Arief dan Sachrudin membagikan masker kain secara gratis di sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Larangan, utamanya pada pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
"Ini pak dipakai ya maskernya," kata Sachrudin sembari memberikan masker kepada beberapa tukang ojek.
"Sini saya bantu, kalau mau di pakai maskernya dibuka dulu helmnya," tambah Arief.
Arief berharap ditengah wabah corona yang masih melanda, masyarakat tetap disiplin dan melakukan social physical distancing.
"Jaga jaraknya jangan dekat-dekat duduknya," imbuh Arief.
Pemerintah Kota Tangerang juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 98 miliar untuk menangani dampak wabah virus corona. Dana tersebut digunakan antara lain, untuk membeli perlengkapan dan peralatan kesehatan dalam penanganan Covid-19, jaring pengaman sosial, hingga pemulihan di sektor ekonomi.
"Kita anggarkan agar dampak dari virus Covid-19 ini dapat teratasi, contohnya dari segi ekonomi kita bantu pelaku UMKM untuk bisa terus berjalan, dari sisi sosial kita berikan bantuan bagi warga kurang mampu agar kebutuhan hidupnya terpenuhi, dan dari segi fisik berupa peralatan kesehatan baik di RS maupun Puskesmas untuk penanganan pasien Covid-19," jelasnya.