Rabu, 1 April 2020 11:04 WIB | Dibaca : 799
Cegah Penyebaran Corona, Arief Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun
Cegah Penyebaran Corona, Arief Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun
Cegah Penyebaran Corona, Arief Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun
Cegah Penyebaran Corona, Arief Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun
Cegah Penyebaran Corona, Arief Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun
Cegah Penyebaran Corona, Arief Imbau Masyarakat Tidak Berkerumun

Pemerintah Kota Tangerang telah mengimbau warganya agar tidak keluar rumah dan tidak berpergian ke tempat-tempat keramaian. Pemberlakuan itu seiring dengan meningkatnya penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kota Tangerang.

Meski begitu, tidak dapat dipungkiri masih banyak titik keramaian yang memang saat ini belum seutuhnya bisa ditinggalkan, seperti tempat berkumpul masyarakat di Jalan Imam Bonjol yang masih dipenuhi Pedagang Kaki Lima (PKL).

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah yang terjun langsung meninjau lokasi meminta PKL untuk tidak menyediakan lapak, serta membubarkan dan mengimbau warga agar tidak keluar rumah apalagi hanya untuk sekedar berkumpul yang tidak penting.

"Dibawa pulang aja kopinya, sementara tidak usah ada lapaknya," ucap Wali Kota saat meninjau lokasi di Jl. Imam Bonjol, Karawaci, Rabu (1/4) malam.

"Kalau gak ada urusan gak usah nongkrong, mending pulang aja di rumah," imbaunya saat melihat beberapa anak muda yang masih asyik nongkrong.

Bersama dengan Wakil Wali Kota H. Sachrudin, Wali Kota juga meninjau titik keramaian seperti cafe dan warung makan di wilayah Kecamatan Cibodas, Cipondoh dan Ciledug, Arief meminta kepada pemilik usaha agar menyediakan sabun cuci tangan dan hand sanitizer bagi konsumen yang datang.

"Sediain air dan sabun cuci tangan pak, jangan lupa pakai masker," tegasnya.

"Kalau ada yang beli kasih tau nunggunya jaga jarak," tambah Arief.

Sebelumnya, Pemkot Tangerang juga telah membatasi akses jalan dari dan keluar Kawasan Puspem Kota Tangerang. Sebab kawasan ini dikelilingi oleh Gedung MUI, Masjid Raya Al-Azhom, Taman Elektrik hingga Lapangan Sukun. Untuk itu perlu diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas yang membatasi pergerakan massa.

"Di sekitar Puspem kalau pagi sampai sore sepi, tapi menjelang malam PKL datang akhirnya banyak yang nongkrong, makanya kita tutup," tutup Wali Kota.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!