Curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit air di Bendungan Batu Belah, Bogor naik hingga 7,45 meter sehingga turut menyebabkan air Sungai Cisadane meluap ke beberapa wilayah di Kota Tangerang.
Pemkot Tangerang langsung bergerak cepat dengan mengirimkan tim gabungan diantaranya BPBD, Satpol PP, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan untuk membantu warga yang terdampak dari luapan air Cisadane.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah yang memimpin langsung aksi cepat tanggap dengan sepeda motor, berkeliling memantau kondisi wilayah yang terdampak luapan sejak subuh, mulai dari Pintu Air 10, Kali Irigasi Cisadane, Kali Sipon, Jl. Gunung Jaya Agung dan Jembatan UNIS.
"Terus putar, biar kebuka," ujarnya saat meminta petugas memutar tuas salah satu pintu air.
Laju motor Arief sejenak terhenti disekitaran wilayah Kali Irigasi Cisadane untuk memantau debit air yang meluap ke jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
"Yang penting disini surut dulu, warga terganggu kalau airnya belum surut," tegasnya pada petugas BPBD.
Meninjau wilayah yang terdampak paling parah di Panunggangan Barat, laju motor Wali Kota Tangerang pun berhenti dikarenakan air yang cukup tinggi, sehingga harus dilanjut dengan menaiki mobil dumptruck untuk membelah jalan yang tergenang.
Aksi cepat juga dilakukan dengan mendirikan posko banjir dan dapur umum dengan logistik untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
"Jangan sampai perut kosong ya jaga kesehatannya," tanya Wali Kota Tangerang pada warga yang sedang memasak di dapur umum.
"Sabar ya, ini sudah turun setengah meter, kita usahakan terus," pungkas Arief pada warga.
Hingga sore ini, terpantau petugas gabungan sudah bertindak cepat dengan mengirimkan perahu karet untuk evakuasi dan mendirikan dapur umum di beberapa titik. Tercatat 781 KK yang terdampak dengan ketinggian air rata-rata 30 cm hingga 1,5 meter.