Pasar tradisional kerap menyandang stereotype kumuh dan biang kemacetan. Lantaran itulah, Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya membenahi pengelolaan pasar tradisional yang berada di kawasan Kota Tangerang agar ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Banyak berbagai aspek agar ini terwujud, untuk itu komitmennya bukan hanya dari kami tapi seluruh pedagang dan pengelolanya," kata Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin saat membuka Kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pengelolaan Pasar Menuju Standar Nasional Indonesia (SNI) Tahun 2019 yang digagas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, Kamis (20/6/19).
Sachrudin berharap, pasar rakyat yang ada dapat menciptakan daya tarik konsumen karena penataan pasar mulai dari segi kebersihan, kualitas barang, keamanan, kualitas lingkungan hingga lahan parkir yang tidak menimbulkan kemacetan. Dengan hal tersebut, Sachrudin, meyakini kesejahteraan bukan hanya didapat oleh pedagang dan pengelola saja, namun tanpa disadari masyarakat akan terdampak.
"Jika pasar memerhatikan segi kesehatan, lingkungan serta barang yang dijual berkualitas, insyaallah kepercayaan masyarakat akan datang dengan sendirinya dan daya saing akan meningkat," jelas Wakil Wali Kota Tangerang.
Disisi lain, Agus Sugiono, selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan menerangkan, daya saing pasar rakyat dengan pasar modern akan sulit dilakukan apabila pelestarian lingkungan pasar dan sekitarnya tidak dilakukan.
"Terkadang limbah pasar masih menjadi PR. Makanya kami dorong agar pengelola dan pedagang bekerjasama menjaga lingkungan pasar," tutur Agus.
100 peserta perwakilan 10 pasar rakyat yang hadir, jelas Agus, nantinya diharapkan mampu memberikan dukungan dan menyosialisasikan program SNI sehingga upaya pembangunan pasar untuk meningkatkan mutu pasar rakyat dapat terwujud.
"Hasil akhirnya, tentu untuk kesejahteraan mereka (pelaku pasar)," tutup Agus.
Pengunjung Hari Ini
Total Pengunjung
Pengunjung Online