Selasa, 27 November 2018 00:00 WIB | Dibaca : 233
Musim Penghujan Datang, Pemkot Tangerang Hadapi dengan Program Tangerang Usir Banjir
Musim Penghujan Datang, Pemkot Tangerang Hadapi dengan Program Tangerang Usir Banjir
Musim Penghujan Datang, Pemkot Tangerang Hadapi dengan Program Tangerang Usir Banjir
Musim Penghujan Datang, Pemkot Tangerang Hadapi dengan Program Tangerang Usir Banjir
Musim Penghujan Datang, Pemkot Tangerang Hadapi dengan Program Tangerang Usir Banjir

Sebagai upaya meminimalisir genangan air dan banjir disaat musim penghujan tiba. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota Tangerang melakukan berbagai periapan, salah satunya ketersediaan 762 personel lapangan yang didukung pula dengan sarana prasarana perlengkapan yang mempuni.

Adapun sarana yang dimiliki seperti 36 unit truk, 22 pickup, 7 excavator yang terdiri dari jenis spider, amphibi dan wheel. Lalu terdapat pula lima unit crane, serta 20 unit alat berat pemeliharaan jalan. Alat tersebut akan digunakan sesuaikan dengan keperluan dalam pemeliharaan infrastruktur.

Tatang Sutisna selaku Plt Kepala Dinas PUPR menyampaikan, ada satu alat yang sangat membantu dalam pekerjaan, yaitu excavator jenis spider. Sebab memiliki kemampuan menjangkau sudut yang sulit di dalam sungai ataupun saluran.

“Amphibi Excavator dan Spider Ekskavator berfungsi untuk mengeruk sedimentasi di sungai yang tidak bisa diakses oleh alat berat,” kata dia.

Upaya yang diakukan pemkot Tangerang dengan program Tangerang bebas banjir di mulai tahun 2014 membuahkan hasil yang memuaskan. Pasalnya di setiap tahun jumlah titik banjir terus menurun. Di tahun saja 2014 terdapat 31 lokasi, tahun 2015 terdapat 25 titik, 2016 terdapat 19 titik, tahun 2017 terdapat 13 titik, dan pada tahun 2018 tersisa tujuh titik.

“berkurangnya jumlah titik banjir merupakan salah satu dari upaya pemkot yang terus membangun sistem drainase perkotaan agar aliran air dapat mengalir dengan lancar ke kali atuapun sungai. Seperti di awasan MH Thamrin dengan pembangunan drainase besar,” ucap Tatang.

“kalau dihitung-hitung hingga tahun 2018 ini terdapat 1.466 ruas drainase yang kita buat, mulai tahun 2014 hingga 2018,” tambahnya.

Pemasangan U-ditch dan box culvert, sebanyak 523 di titik juga dilakukan oleh pemkot Tangerang. Tatang mengatakan U-ditch dan Box Culvert memiliki fungsi yang sama hanya saja tempat lokasi pemasangan dan bentuknya yang sedikit berbeda.

"Dan alhamdulillah jam 6 sore tadi air sudah mulai surut," sambungnya.

"Kami lakukan pasangan U-ditch dan box culvert ini agar yang tadinya saluran air atau got tidak memiliki aliran yang baik, kami pasang ini sehingga air pada saluran mengajir dengan benar dan tidak menimbulnya pengikisan tanah," Jelasnya.

Selain itu, Dinas PUPR melakukan pemasangan jaring-jaring atau kawat pada drainase agar sampah sampah yang ikut teralir bersama air terhalang dan tidak menimbulkan pemampatan pada saluran yang ada, dan petugas pun melakukan pemantauan disetiap harinya.

Tatang juga menyampaikan, Dinas PUPR juga telah membangun embung, pintu air dan pusat pengendalian banjir. Dan sampai saat ini Dinas pemkot Tangerang telah memiliki Sembilan embung ditambah enam embung lainnya yang sedah dibuat pada tahun ini.

“selain untuk menampung kelebihan air hujan, embung juga memiliki fungsi sebagai sumber irigasi bagi masyarakat, terutama saat musim kemarau. Nah, kedepannya itu (embung) semua akan kita (pemkot) tata agar jadi objek wisata tematik,” uangkap Tatang.

Sementara itu, untuk pusat pengendali banjir yang telah dibangun Pemkot Tangerang sejak tahun 2014 hingga sekarang mencapai 75 lokasi.

"kalo tahun ini ditargetkan 28 unit pusat pengendali banjir. Sedangkan untuk pintu air yang telah tebangun delapan unit dan tahun ini pemkot targetkan menjadi enam," paparnya.

Kenyamanan pengendara juga masih jadi perhatian khusus untuk pemkot Tangerang. Tercatat sudah ada 45 jembatan yang dilakukan pekerjaan dan tentunya membutuhkan perawatan agar tetap nayaman saat digunakan.

Begitu juga dengan jalan kota dan lingkungan yang telah terbangun. Laporan masyarakat mengenai kerusakan pun akan segera direspon oleh pemkot Tangerang dengan menghubungi dinas terkait. Misalnya saja aplikasi LAKSA, call center 021-1500293, atau melalui twitter dengan mention @perjakagesit. Laporan tersebut bisa dilakukan mulai pukul 8.00 – 16.00 Wib.

“kalo masyarakat menemukan kerusakan ayo langsung lapor aja. Jadi bisa langsung kita tangani, karena memang fasilitas yang kita (pemkot) buat harus dirasakan oleh masyarakat, yang pastinya juga harus dijaga dan rawat,” pinta Arief R Wismansyah, Wali Kota Tangerang.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!