Kamis, 20 September 2018 00:00 WIB | Dibaca : 765
Bangun 5.925 Rumah Layak Huni dan 4.003 Jamban Keluarga Sehat
Bangun 5.925 Rumah Layak Huni dan 4.003 Jamban Keluarga Sehat
Bangun 5.925 Rumah Layak Huni dan 4.003 Jamban Keluarga Sehat
Bangun 5.925 Rumah Layak Huni dan 4.003 Jamban Keluarga Sehat
Bangun 5.925 Rumah Layak Huni dan 4.003 Jamban Keluarga Sehat

Untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam mendapatkan tempat tinggal yang nyaman, Pemerintah Kota Tangerang meluncurkan program Tangerang Berbenah yang berisi kegiatan melakukan pembangunan/bedah rumah tak layak huni dan juga jamban keluarga.

Kegiatan pembangunan/bedah rumah yang dimulai dari tahun 2014 hingga 2018, telah berhasil menyasar ribuan rumah warga di 13 kecamatan. Bahkan, target pelaksanaan kegiatan telah memenuhi RPJMD.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pembangunan/bedah rumah tak layak huni serta jamban keluarga ini bertujuan agar warga mendapatkan kehidupan yang layak. "Ini adalah bagian dari kewajiban pemerintah untuk memberikan kebutuhan dasar masyarakat," ujarnya.

Ia pun mengajak kepada warga untuk bisa bersama - sama mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota Layak Huni dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari rumah masing - masing.katanya.

Oleh karena itu, dengan disiapkannya rumah layak huni maka warga bisa mendukung setiap program yang dicanangkan termasuk Kota Sehat. Lalu, dirinya pun melibatkan peran serta warga lainnya dalam pembangunan rumah layak huni dan jamban keluarga yang terkoordinir melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Tujuannya adalah agar warga memiliki peran aktif dalam pembangunan kota melalui ikut serta dalam kegiatan yang dicanangkan Pemkot. "Warga sebagai pelaksana, perencana dan pengawas kegiatan tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Tangerang Dafyar Eliadi mengatakan, selama kurun waktu dari tahun 2014 hingga 2017 telah terlaksana pembangunan/bedah rumah sebanyak 4.925 unit.

Adapun rincianna adalah tahun 2014 dilakukan pembangunan sebanyak 53 unit. Lalu di tahun 2015, pembangunan/rehab dilakukan terhadap 1.107 unit rumah yang tersebar di 13 Kecamatan.

Pada tahun 2016, jumlahnya meningkat menjadi 1.451 unit. Dan di tahun 2017, jumlahnya lebih dua kali lipat yakni tercatat 2.314 unit rumah dilakukan pembangunan/bedah. Untuk di tahun 2018, ditargetkan 1.000 unit.

"Jika hingga akhir 2018 seluruhnya terealisasi maka total rumah yang dibangun/bedah mencapai 5.925 unit dan melebihi target awal yakni 5.000 unit rumah," ujarnya.

Sementara untuk pembangunan jamban keluarga, telah terealisasi sebanyak 2.332 unit yang dilakukan mulai dari tahun 2016 hingga 2017. Sama seperti program pembangun/rehab rumah tidak layak huni, pelaksanaan dilakukan oleh warga melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Untuk pembangunan jamban keluarga di tahun 2018, ditargetkan sebanyak 1.671 unit. Namun, alat yang digunakan tahun 2018 ini menggunakan inovasi baru yakni Bio Septic Tank. Alat ini sudah mengalami proses ujian dari Litban dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) serta Kementrian PUPR.

Bio Septic Tank yang memiliki kapasitas dari ukuran 600 liter, 1.500 liter, 3.000 liter, 5.000 liter hingga yang terbesar yaitu 20.000 liter, bisa digunakan satu KK dalam kurun waktu 10-15 tahun kedepan.

Nantinya, setiap enam bulan sekali akan diberikan kaporit yang bertujuan untuk menghancurkan bakteri yang ada di dalam bio septic tank tersebut sehingga bisa bertahan lebih lama lagi.

Jika pembangunan jamban keluarga dengan konsep bioseptictank ini terealisasi semua pada tahun 2018 maka total jamban keluarga yang dibangun selama tiga tahun sejak 2016 hingga 2018 mencapai 4.003 unit



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!