Stigma kota terkotor yang pernah melekat di Kota Tangerang kini telah berubah. Dalam kurun waktu yang tidak lama, berbagai terobosan dan inovasi mampu merubah kota satelit ini menjadi kota terbersih. Hal tersebut ditunjukan dengan raihan Penghargaan Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Pada tahun 2017, Kota Tangerang kembali penghargaan Adipura Kencana untuk yang kedua kalinya. Penghargaan dalam bidang lingkungan itu diberikan kepada kota yang berhasil menyelesaikan masalah kebersihan di daerahnya.
Penghargaan Adipura telah diraih Kota Tangerang sejak tahun 2011 hingga 2017. Puncaknya yakni pada tahun 2013 dan 2017 dengan raihan Adipura Kencana. Namun, penghargaan tersebut bukan berarti menghentikan program pengelolaan lingkungan di kota seribu industri dan sejuta jasa tersebut.
Tetapi inovasi harus terus dilakukan, apalagi jumlah pertumbuhan penduduk yang berdampak pada bertambahnya sampah yang dihasilkan pun harus diselesaikan. Partisipasi warga dalam pengelolaan sampah adalah modal awal untuk menjaga kebersihan kota ini.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pengelolaan sampah menggunakan teknologi ramah lingkungan saat ini sedang disiapkan.
Ditunjuknya Kota Tangerang oleh pemerintah pusat dalam penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pengolahan sampah menjadi energi baru terbarukan, adalah motivasi untuk mewujudkan kota bersih.
Maka itu, ini harus didukung oleh masyarakat yang juga memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungannya. Program seperti Kampung PHBS, Kampung Tematik, kampung Hijau dan lainnya adalah gerakan untuk membangun kota ini melalui kreatifitas.
"Warga yang kini sudah banyak mengolah sampah menjadi produk bernilai dan kompos adalah bagian dari awal untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA Rawakucing,' ujarnya.
Wakil Wali Kota Tangerang H. Sachrudin menambahkan, bicara tentang menjaga lingkungan maka semua pihak harus ikut serta termasuk pelaku usaha. Program industri hijau yang dicanangkan adalah upaya dari menekan pencemaran yang terjadi dan tertib dalam berwirausaha.
"Jangan sampai kerja keras petugas kebersihan dan masyarakat kemudian menjadi sia - sia dengan pencemaran ilegal. Maka itu industri pun yang semakin banyak di kota ini untuk bekerjasama menjaga kebersihan," paparnya.