Jumat, 7 September 2018 00:00 WIB | Dibaca : 429
Mahasiswa Tangerang Tekan Pakan Ternak Impor dengan Olahan Sampah
Mahasiswa Tangerang Tekan Pakan Ternak Impor dengan Olahan Sampah

Forum Mahasiswa Pecinta Alam (Formapel) Tangerang Raya melakukan terobosan baru dalam pengolahan sampah. Mereka mengolah sampah - sampah menjadi pakan ternak. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Formapel, Amar Syaefullah. Ia beserta para pegiat pecinta lingkungan lainnya mempresentasikan langsung hasil karyanya ini kepada Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah. 

"Kami memanfaatkan sampah - sampah yang ada dan kemudian mengolahnya menjadi pakan ternak," ujar Amar saat berbincang santai dengan Warta Kota, Jumat (7/9/2018). 

Dirinya menerangkan metode yang diterapkan dalam pengelolaan ini. Ada berbagai cara yang dilakukan oleh Forum Mahasiswa Pecinta Alam tersebut. 

"Sampah - sampah kami pilah, kemudian diendapkan dengan sejumlah ulat - ulat yang ada di dalamnya," ucapnya.

"Kemudian hasil endapan berupa serbuk - serbuk tersebut kami ambil. Lalu disaring kembali, dan kemudian bisa disajikan menjadi pakan ternak," sambungnya. 

Amar mengaku sudah mengadakan penelitian ini sedari bulan kemarin. Mereka mencobanya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang. 

"Pakan ternak dari olahan sampah itu banyak mengandung proteinnya untuk hewan. Dan bisa cepat merangsang tumbuh kembangnya hewan tersebut," kata Amar. 

Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah pun menyambut baik hasil karya dari para mahasiswa ini. Orang nomor satu di Kota Tangerang itu berjanji akan memfasilitasi dan mendorong penerus bangsa tersebut agar terus berkarya serta memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Saya dukung ini, dan menyediakan sarana penunjang untuk penelitiannya. Yang paling penting banyak manfaatnya serta menjadi roda perkenomian di Kota Tangerang," ungkap Arief.

Sementara itu Teguh Boy selaku Pembina Formapel menyebut hasil penelitian para mahasiswa tersebut dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Pemilik ternak tak harus merogoh kocek dalam - dalam untuk memberikan makanan kepada hewan - hewannya. 

"Mereka biasanya membeli pakan ternak impor. Mayoritas 80 persen pemilik ternak memberikan hewannya pakan impor," beber Boy. 

Boy merinci, pakan impor yang dibelinya itu berkisar Rp. 12.000 per kilonya. Sedangkan, hasil penelitian mahasiswa yang mengolah sampah menjadi pakan ternak bisa menjualnya dengan harga yang minim.

"Mahasiswa yang hanya bermodalkan tumpukan sampah dan membuatnya menjadi makanan hewan dapat menjual pakannya itu hanya seharga Rp. 6.000 saja," tuturnya.

"Pakan ternak dari penelitian adik - adik ini bisa untuk menjadi makanan hewan seperti unggas, kambing, ikan, dan juga lain - lain," papar Boy.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!