KWT Jadi Pelopor Ketahanan Pangan

Keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Tangerang telah banyak memberikan manfaat bagi perorangan, lingkungan maupun daerah. Mulai dari peningkatan kesejahteraan ekonomi warga, lingkungan berubah hijau dan bersih karena penataan hingga daerah yang menjadi percontohan tingkat nasional.

KWT Mawar Berseri di RW 04 Kelurahan Babakan salah satunya yang berdiri tahun 2013 dan telah banyak meraih banyak prestasi ditingkat Provinsi hingga Nasional seperti lomba Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Bina Keluarga Lansia dan pelopor ketahanan pangan.

Namun dari semua prestasi yang diraih, manfaat yang dirasakan adalah ketika warga sekitar dan masyarakat lainnya menerapkan penghijauan serta memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam. Oleh karena itu, saat ini banyak dari daerah lain yang melakukan pelatihan di KWT Mawar Berseri dan tempat belajar bagi pelajar dan lembaga pendidikan setingkat universitas.

Lilik Utama selaku ketua KWT Mawar Berseri mengatakan, saat ini warga sudah mulai secara mandiri meningkatkan ekonominya melalui pengembangan bercocok tanam tersebut. Berbagai sayuran dan buahan yang dihasilkan seperti kedongdong, jambu, kelengkeng hingga pepaya telah dijual dan dinikmati warga.

"Program ketahanan pangan melalui Tangerang Berkebun telah memberi manfaat kepada warga bukan hanya pada penghijauan saja tetapi juga peningkatan ekonomi jika tekun dilakukan dan bersama - sama," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang yakni Emed Mashuri menuturkan, banyak sudah KWT yang membuat makanan olahan dengan baku berasal dari hasil tanamannya. Melalui Program Peningkatan Anekaragam Konsumsi Pangan setiap KWT bisa menciptakan olahan pangan berbasis lokal. "Maka itu kedepannya akan melakukan promosi juga dengan PKK untuk bisa mendorong partisipasi warga lainnya," ujarnya.

Hingga akhir tahun 2017, jumlah KWT yang telah terbentuk mencapai 53 KWT dan terbesar di beberapa Kelurahan. Sedangkan untuk program Tangerang Berkebun, sudah ada 102 lokasi.