Rabu, 18 April 2018 00:00 WIB | Dibaca : 886
Pelajar asal Pinang Wakili Indonesia ke Malaysia
Pelajar asal Pinang Wakili Indonesia ke Malaysia
Pelajar asal Pinang Wakili Indonesia ke Malaysia

Pelajar dari SMA Negeri 2 Kota Tangerang, Ni Putu Gita Cahyani Dewi (15) menjadi salah sati delegasi Indonesia pada acara Global Goals Model United Nations (GGMUN) di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kegiatan yang berlangsung sejak 13 – 16 April 2018 ini merupakan sebuah pertemuan dan kolaborasi para pemimpin muda di seluruh dunia yang diikuti sekitar 100 orang delegasi, 50 komite, 17 kursi dari 7 gol dan 7 pembicara internasional. Global Goals MUN ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pertemuan simulasi Sustainable Development Goals (SDG) dan MUN. Pada kegiatan ini kurang lebih ada 20 negara yang ikut berpartisipasi, seperti Canada, Jepang, Indonesia, Malaysia, Filiphina, Korea Selatan, India, Bangladesh, Rwanda, Barbados, dan lainnya.

Gita sapaan akrabnya mengaku kaget dan senang saat dirinya terpilih ikut serta mewakili Indonesia pada ajang internasional tersebut.

“ Agak kaget sejujurnya dan senang juga di saat bersamaan karena saat seleksi menulis essai aku nulis apa yang bener bener dari pikiran aku jadi cukup puas dengan hasilnya, aku juga bangga karena bisa ikut acara yang menyangkut topik yang jangkauannya luas dan bertemu dengan orang - orang baru yang telah berpengalaman dan berwawasan luas di bidangnya masing-masing ,” ucapnya kepada penulis, Selasa (17/4).

Gita menceritakan pengalamannya disana, salah satunya pada hari kedua, dimana dijadwalkan penuh untuk konferensi , peserta yang mewakili negara yang telah ditentukan oleh panitia membacakan hukum atau peraturan, permasalahan dan penyelesaian dari setiap negara masing-masing. Dilanjutkan berdebat tentang suatu topik yang ditentukan oleh panitia, Setelah selesai berdebat, semua peserta berkumpul dan membuat 1 hasil solusi dari masalah yang dibahas. Dari hasil solusi inilah nanti akan dikirim ke PBB di acara United Nations untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengatasi isu-isu global. Hari ketiga, para peserta dijadwalkan untuk mendengarkan dan memahami presentasi serta paparan dari 7 pembicara topik utama Sustainable Development Goals(SDGs) dan malamnya adalah jadwal untuk closing ceremony atau cultural night.

“Malam ketiga ini adalah malam penutupan serta penampilan dari para peserta yang ingin menampilkan budaya dari daerah asalnya, pada malam ini juga para peserta memakai baju tradisional atau adat dari daerah asalnya,” ceritanya.

Dalam keikutsertaanya selama beberapa hari, Gita mengaku banyak hal yang bisa dipetik menjadi pelajaran dan menambah wawasan.

“Pelajaran yang bisa aku petik, kita sebagai anak muda juga bukan berarti tidak bisa melakukan sesuatu yang akan berdampak besar, kita bisa membuat perubahan dari suatu hal yang kecil tetapi dilakukan secara rutin. Sebagai anak muda juga dan bukan anggota pemerintahan kita masih bisa membuat perubahan pasti, dimulai dari merubah sikap diri sendiri ke arah yang lebih positif kemudian baru menyebar ke orang lain dan lingkungan sekitar,” ungkap gadis yang tinggal di Pinang ini.

Ia berharap program tersebut dapat membuka pikiran, memperluas wawasan, dan peka terhadap hal apapun yang terjadi di lingkungan sekitar. Dirinya juga mengajak para generasi muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Sebab menurut Gita, konferensi tersebut sangat bermanfaat dan dapat membuahkan hasil berupa keputusan untuk menangani isu global.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!