Rabu, 17 Januari 2018 00:00 WIB | Dibaca : 290
Walikota Tangerang Harap Impor Stabilkan Harga Beras
Walikota Tangerang Harap Impor Stabilkan Harga Beras
<div dir="auto" style="text-align: justify;">Kementerian Pertanian mengambil kebijakan melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton. Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah berharap impor beras tersebut dapat menstabilkan harga beras di daerah.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Walikota mengungkapkan, pihaknya memang menerima informasi adanya kekurangan stok beras. Namun di Kota Tangerang masih tergolong aman.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">"Di Kota Tangerang sebenarnya aman, tapi karena secara nasional kekurangan, sehingga harga beras putih secara regional ada kenaikan," kata Walikota, Rabu (17/1/2018).

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Dikatakan Walikota, dari Dinas Perdagangan Kota Tangerang sendiri sudah mengadakan operasi beras di beberapa titik bekerjasama dengan Bulog. Ia berharap mudah-mudahan bisa menurunkan harga beras di masyarakat.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">"Kementerian kan juga mengambil kebijakan impor beras 500.000 Ton, mudah-mudahan ini bisa menstabilkan harga beras termasuk di wilayah kota Tangerang. Tapi secara supply masyarakat gak perlu gelisah karena suplai beras di Kota Tangerang aman," tegas Walikota.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Perlu diketahui, Kementerian Pertanian juga meminta publik tak perlu khawatir, sebab beras impor tersebut tidak dijual untuk umum.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, beras yang diimpor oleh Kementerian Perdagangan tersebut dikategorikan ke dalam beras khusus, yang ditujukan terutama untuk kebutuhan kesehatan, hotel, rumah makan, dan katering.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">"Sehingga dalam penjualannya pun akan bekerja sama dengan ritel, tidak dijual secara umum," kata dia.

<div dir="auto" style="text-align: justify;">

<div dir="auto" style="text-align: justify;">Impor beras tersebut, menurut Momon karena pasokan beras khususnya di ibu kota negara belum optimal. Sehingga harga beras cenderung naik dan keputusan pemerintah untuk menekan harga tersebut melalui impor beras dengan jumlah terbatas.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!