Ribuan anggota Palang Merah Remaja (PMR) se-Kota Tangerang dilibatkan dalam program Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Indonesia (PMI) III Kota Tangerang. Kegiatan ini dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kunciran, Kecamatan Pinang dari 4-7 Januari.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat membuka acara pada Jumat (5/1/2018) pagi mengatakan, pada dasarnya, Kota Tangerang dengan berbagai heterogenitasnya serta dinimima kaya akan potensi. Namun pada saat bersama, kota ini juga tidak lepas dari berbagai bahaya bencana.
"Maka, tugas dan tanggung jawab kita bukan hanya melestarikan lingkungan, tapi juga membangun kepedulian, di antara masyarakat Kota Tangerang," ucapnya. Karenanya, ia meminta agar semangat persatuan dan kesatuan harus tetap dijaga. "Adik-adik semua adalah garda terdepan di palang merah remaja dalam membangun semangat kepedulian di Kota Tangerang," ucapnya.
Hal ini, ujarnya bertujuan agar semangat saling bahu-membahu dan saling tolong menolong menjadi budaya masyarakat Kota Tangerang. "Saya juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan ini," ucapnya. Selain itu, ia pun mengharapkan agar kegiatan tersebut merupakan bagian dari semangat dan bangga membangun Kota Tangerang.
"Membangun masyarakat yang sehat, membangun putra-putri remaja yang tangguh dalam menghadapi perubahan globalisasi. Sebab di era sekarang, bukan tidak mungkin masyarakat menjadi individualis," ucapnya. Karenanya melalui jumbara, semangat saling tolong harus terus tumbuh.
Sementara, Ketua PMI Kota Tangerang, Kuswarsa mengatakan, jumbara adalah arena pemberdayaan generasi muda. Sebab bagaimana pun, kegiatan remaja harus diwadahi. "Paling tidak diharapkan, kegiatan ini untuk mengelimir kegiatan-kegiatan remaja yang individualistik. Dengan banyaknya mereka kumpul, berinteraksi membuat mereka menambah wawasan dan pergaulan," ucapnya.
Ia mengatakan, untuk jumlah PMR yang dilantik mencapai 1.000 orang, sedangkan untuk peserta mengikuti jumbara mencapai 600 orang. "Jumbara ini dilaksanakan setiap tiga tahun. Sesuai namanya, jumpa berarti ada pertemuan, bakti yakni bagaimana mereka melakukan interaksi dengan lingkungan, baik santunan dan baksos dan gembira berarti mereka mengikuti rangkaian perlombaan dalam bentuk seni," ucapnya.
Namun menurut anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi Golkar ini, meski ada perlombaan hal itu tidak diarahkan untuk tidak sekadar saling mengalahkan. "Tapi bagaimana mereka kerjasama yang lebih baik di antara sesama," ucapnya.