Pemerintah Kota Tangerang terus mencari inovasi terbaru dalam mengatasi persoalan sampah. Kali ini, Pemkot Tangerang bersama pihak swasta melakukan uji coba teknologi incinerator di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Mutiara Bangsa, Rabu (2/7/25).
Diketahui, uji coba ini terkait pengaplikasian teknologi incinerator yang ramah lingkungan dan efisien. Yakni, incinerator mampu untuk mengurangi volume sampah hingga 95-96%, tergantung komposisi dan derajat recovery sampah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan, teknologi incinerator diharapkan dapat mengurangi volume sampah secara signifikan tanpa menghasilkan polusi udara, kebisingan, ataupun limbah berbahaya lainnya. Penggunaan alat ini juga bertujuan untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta mendorong pengelolaan sampah mandiri di tingkat lokal.
"Uji coba ini menunjukkan hasil awal yang cukup menjanjikan. Uji coba ini akan berlangsung selama dua bulan. Jika terbukti efektif, teknologi ini akan dikembangkan lebih luas melalui skema pengadaan di berbagai TPS3R lainnya," ungkap Herman.
Uji coba teknologi ini dilaksanakan melalui kerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang dengan PT Pasifik Techone Abadi, sebagai perusahaan yang menghadirkan teknologi incinerator dari Korea Selatan.
Komisaris PT Pasifik Tecno Abadi Lukmanul Hakim menyatakan, bahwa alat ini merupakan satu-satunya yang saat ini ada di Indonesia.
"Meskipun sudah ada beberapa daerah yang tertarik, namun Kota Tangerang adalah yang paling cepat merespons. Ini satu-satunya alat incinerator teknologi terkini dari Korea Selatan yang ada di Indonesia dan cocok digunakan sebagai solusi penanganan sampah skala menengah," jelas Lukmanul.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi menjelaskan, ini sebagai alat pemusnahan sampah yang diuji coba di Kota Tangerang. Jika dalam proses uji coba dua bulan berlangsung efektif, maka ini akan dirancang kerja samanya untuk dilanjutkan lebih masif di Kota Tangerang.
"Terpantau dari uji coba dari 2 ton sampah sisanya hanya sekitar 2 kg abu sampah. Ini sangat efektif, tapi tentu masih banyak hal yang perlu dipelajari dalam proses uji coba ini. Sehingga akan diputuskan lebih lanjutnya di Kota Tangerang seperti apa," kata Wawan.
Pemkot Tangerang berharap, selain melalui penerapan teknologi, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat, pengurus TPS3R, serta sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan elemen warga.