Sejumlah wilayah di Kota Tangerang baru saja dilanda banjir dengan ketinggian yang variatif. Selain menyebabkan kerusakan material, kesehatan masyarakat pascabanjir juga harus menjadi hal yang harus diperhatikan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau, masyarakat di wilayah terdampak harus lebih waspada terhadap potensi penyebaran penyakit pascabanjir.
Pasalnya, banjir yang merendam berbagai area dapat membawa risiko kesehatan, seperti penyakit kulit, saluran pencernaan, hingga infeksi saluran pernapasan. Tak terkecuali, leptospirosis yang kini menjadi perhatian.
“Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman penyakit pascabanjir,” tegas Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni, Kamis (6/3/25).
Ada beberapa langkah pencegahan penyakit pascabanjir, mulai dari membersihkan rumah dari sampah dan kotoran lainnya, hingga membersihkan dinding dan lantai dengan disinfektan.
“Kemudian, perlu berhati-hati atau hindari menggunakan sumber air seperti air sumur dan keran, karena dikhawatirkan telah terjadi kontaminasi zat yang tidak sehat bagi tubuh. Ketiga, memakai alat pelindung beralas keras seperti sepatu apabila berjalan di genangan air. Serta menutup berbagai akses yang berpotensi menjadi sarang hewan, seperti tikus,” papar dr. Dini.
Lanjutnya, masyarakat juga dapat mencegah penyakit dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan-makanan yang sehat dan bergizi, serta istirahat yang cukup. “Terakhir, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, apabila mengalami luka saat melakukan pembersihan maupun evakuasi,” jelasnya.
Ia pun memastikan, 39 puskesmas di Kota Tangerang dalam kondisi siap dan sigap dalam melayani seluruh pasien yang datang, khususnya mereka yang terdampak banjir. “Jadi, jangan ragu untuk meminta pelayanan pemeriksaan di puskesmas terdekat, untuk mengetahui sedini mungkin dan mencegah sedini mungkin penyakit-penyakit yang tidak diinginkan,” tutup dr. Dini.