Paparan gawai atau gadget pada anak harus jadi perhatian banyak pihak agar tidak memberikan dampak negatif yang berkepanjangan. Paparan gadget yang terlalu sering dikhawatirkan bisa mempengaruhi dan menghambat perkembangan anak.
Kepala Puspaga Terbang Tinggi Kota Tangerang Sri Damayanti mengatakan, perlunya orang tua dan guru untuk mengawasi dan membatasi penggunaan gadget pada anak.
“Gadget itu menurut saya dapat digunakan, tetapi tentu itu harus ada pembatasan waktu. Penggunaan gadget pada anak harus diatur untuk bisa membantu mengembangkan kemampuan anak termasuk pada perkembangan kognitifnya,” ungkap Yanti, Kamis (13/2/2025).
Pembatasan waktu penggunaan gadget dimaksudkan untuk menciptakan keseimbangan antara perkembangan kognitif dengan motorik kasar, halus dan kemampuan berbahasa secara sosial.
“Bagaimana mengatur agar gadget berfungsi maksimal untuk membantu perkembangan kemampuan fondasi anak. Karena perkembangan anak termasuk dalam pemenuhan hak anak,” katanya.
Menurut dia, ada enam fondasi yang harus dipenuhi untuk pemenuhan kemampuan fondasi anak, yang pertama adalah mengenai nilai agama dan budi pekerti. Kemudian, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar, kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar.
“Lalu, pengembangan kemampuan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan secara mandiri. Serta, yang terakhir adalah pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif,” jelas Yanti.
“Semua pemenuhan kemampuan fondasi ini harus menjadi kepedulian kita bersama dan memerlukan dukungan dari semua pihak. Baik guru yang berada di sekolah, ayah bunda sebagai orang tua anak usia dini dan semua masyarakat lingkungan belajar anak,” tutupnya.