Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang baru saja melaunching motif batik khas Kota Tangerang bernama “Sundara Loka”. Sebuah karya yang merepresentasikan kekayaan Kota Tangerang, hasil dari Lomba Desain Digital Art Kemeja Motif Batik Kota Tangerang, pada event Tangerang Digital Festival Vol 2, Agustus lalu.
Diketahui, Kota Tangerang sebagai kota heterogen dengan keragaman etnis, budaya dan agama hadir di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.
Adanya perbedaan tersebutlah yang kini mampu menjadi kekuatan dalam mewujudkan Kota Tangerang yang satu di bawah bingkai akhlakul karimah.
Hal itulah yang direpresentasikan Pemkot Tangerang dalam sebuah karya batik Kota Tangerang dengan nama sundara loka.
Batik sundara loka berasal dari bahasa Sansekerta. Sundara bermakna keindahan, sedangkan loka berarti dunia atau tempat. Nama ini mencerminkan keindahan Kota Tangerang sebagai tempat yang harmonis dan sejahtera.
Motif batik menyerupai lereng bermakna kesucian dan kekuatan. Menggambarkan keanekaragaman Kota Tangerang yang kaya akan budaya, wisata cagar budaya dan sejarah yang memancarkan keindahan dari keanekaragaman dengan makna dan harapan.
Agar kehidupan di Kota Tangerang selalu dipenuhi dengan keharmonisan, kebahagiaan, kesejahteraan, rasa kasih sayang dan saling mencintai. Memiliki kombinasi warna dengan dominasi warna khas Kota Tangerang, yaitu biru dan kuning.
Motif batik sundara loka diambil dari elemen khas Kota Tangerang yaitu, dayung di Sungai Cisadane, Perahu Naga, Jembatan Berendeng, Bendung Pintu Air Sepuluh, Masjid Kalipasir, Kelenteng Boen Tek Bio, Masjid Raya Al-A'zhom, dan Museum Benteng Heritage.