Hingga saat ini, 179 warga terdampak kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang masih bertahan di Posko Pengungsian, Aula Kecamatan Neglasari dan GOR Neglasari, Selasa (24/10/23). Terlihat, kesehatan para pengungsi terus dipantau Dinkes Kota Tangerang 24 jam, selain sederet permakanan pun terus berdatangan.
Kepala DP3AP2KB, Kota Tangerang, Jatmiko menjelaskan ini menjadi hari keempat warga mengungsi di Posko Pengungsian. Ragam pelayanan dimaksimalkan, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan para pengungsi. Selain suplai makanan, trauma healing menjadi fokus utama Pemkot Tangerang.
"Dinsos, DP3AP3KB, FAKT bergantian melakukan pendampingan trauma healing, dengan treatmen khusus anak maupun orang dewasa dengan gangguan sulit tidur. Kemarin, lima badut juga didatangkan untuk anak-anak, sedangkan hari ini yang didatangkan ialah pendongeng," ungkap Jatmiko.
Ia pun menjelaskan, layanan psikososial ini untuk memulihkan psikologis anak-anak akibat musibah kebakaran agar mereka kembali bersemangat dan tetap ceria. Sedangkan orangtua, ditreatmen dan diberikan teknik untuk tetap nyaman dan bisa tidur pulas.
"Ini dilakukan terus menerus setiap harinya, dengan berbagai treatmen sehingga mereka lupa dengan kejadian kepulan asap yang menyerang mereka. Perlu adanya sentuhan psikologis kepada anak-anak penyintas bencana, karena ada yang ketakutan atau kecemasan. Hingga perlu terapi bagaimana mereka menghadapi semua itu," ungkapnya.
Sebagai informasi, ada 179 warga mengungsi di Posko Pengungsian, dari 56 kartu keluarga. Terkini, ada 22 warga diantaranya telah pulang atau kembali ke rumah.(bun)