Event Literasi Digital Festival yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) sejak Sabtu, (07/10/23) hingga Minggu, (08/10/23) resmi berakhir. Berbagai rangkaian acara seperti cerdas cermat digital hingga talk show turut memeriahkan Literasi Digital Fest. Pada hari terakhir, talk show diisi oleh Wicaksono (Konsultan Komunikasi Independen), Salsabila Dinatasari (Putri Indonesia Banten 2023), Xenia Angelica Wijayanto (Kepala Lembaga Publikasi LSPR Institute), Richard Nathaniel Chandra (Founder & CEO of Hewania).
Selain itu, turut hadir Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Indri Astuti (Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang), Cut Meutia Karolina (Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia), Prof. Richardus Eko Indrajit (Pakar Teknologi Informatika).
Pada kesempatan ini, Wicaksono yang juga dikenal sebagai Ndoro Kakung di media sosial, mengungkapkan bahwa Literasi Digital Festival ini merupakan event yang harus diselenggarakan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat. Selain itu, ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Kota Tangerang yang turut hadir memeriahkan Literasi Digital Festival.
"Antusiasme yang sangat tinggi ini merupakan bukti bahwa masyarakat Kota Tangerang peduli dan ingin belajar untuk meningkatkan kecakapan dalam dunia digital ini. Khususnya, dalam bersosial media dan bagaimana memanfaatkan sosial media dengan baik," ungkapnya.
Ia melanjutkan, selain bijak bermedia sosial masyarakat juga harus waspada dengan keamanan digital. Sehingga, dapat terhindar dari peretasan akun, penipuan, dan penyalahgunaan identitas dengan berbagai macam metode.
"Saya harap, masyarakat Indonesia bisa dapat lebih memperhatikan keamanan dalam bermedia sosial. Sekarang, banyak sekali metode untuk meretas akun. Sehingga, informasi kita sebagai pengguna media sosial juga harus terus ditambah. Mudah-mudahan, dengan adanya Literasi Digital Festival ini dapat meningkatkan informasi tentang keamanan dan etika dalam bersosial media," harapnya.
Sementara itu, ADA Band berhasil memukau ribuan pengunjung Literasi Digital Festival dengan lagu-lagu hits mereka seperti Manusia Bodoh, Haruskah Ku Mati, Karena Wanita (Ingin Dimengerti) hingga Kau Auraku. Para personil ADA Band juga mengaku energi penonton sangat luar biasa. Selain itu, mereka juga memberikan pendapat bahwa Literasi Digital sangat dibutuhkan agar masyarakat Indonesia dapat bermedia sosial dengan bijak dan tidak melakukan ujaran kebencian.
"Penonton luar biasa sekali, energinya juga sangat besar dan semua ikut nyanyi bersama kami. Menurut kami, Literasi Digital ini sangat penting. Banyak masyarakat yang masih sering mengutarakan ujaran kebencian, menyebar hoax dan semacamnya. Meskipun melalui dunia maya, tetapi ada dampaknya kepada pembaca di dunia nyata," tutup mereka.