Menindaklanjuti pertemuan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Clean Air Asia pada 1 September 2023 lalu, Pemkot Tangerang, APEKSI, dan Clean Air Asia mengadakan penandatanganan komitmen kolaborasi dalam menekan polusi di Kota Tangerang. Acara dilaksanakan di Hotel Novotel, Jumat (22/09/23).
Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman mengatakan penandatanganan kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkot Tangerang dalam menekan polusi di Kota Tangerang. Sebelumnya, berbagai program telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang di antaranya adalah pemaksimalan transportasi umum, uji emisi kendaraan, hingga pengawasan industri.
"Dengan rencana action plan ini merupakan langkah nyata yang dapat konkret dilaksanakan dan dapat menjadi pilot project bagi kota-kota lain di Provinsi Banten. Ke depannya, nanti akan ada program-program yang akan dibuat bersama dengan Clean Air Asia dan juga didorong oleh APEKSI," ungkapnya.
Direktur Eksekutif APEKSI, Alwis Rustam menuturkan selain Kota Bogor dan Kota Palembang, pemilihan Kota Tangerang dalam komitmen kolaborasi penekanan polusi karena peran aktif Kota Tangerang dalam berbagai kegiatan APEKSI. Tahap selanjutnya, dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang akan mengumpulkan seluruh stake holder untuk menggali dan merencanakan program sesuai kajian akademik.
"Stake holder ini nanti bukan hanya dinas-dinas saja. Melainkan seluruh pihak baik akademisi, dari pengusaha dan juga industri, hingga penggiat lingkungan. Nanti, perencanaannya akan disesuakan juga dengan kajian akademik dan program-program yang akan disiapkan," tuturnya.
Sementara itu, Program Manager Clean Air Asia, Dang Espita-Casanova mengatakan bahwa program penekanan polusi bukan saja tugas dari Pemkot Tangerang. Melainkan, seluruh masyarakat juga harus terlibat dalam penekanan polusi di Kota Tangerang.
"Tanggung jawab dalam pengurangan polusi ini memang bukan hanya ada di Pemkot Tangerang saja. Maka dari itu, kami melakukan pendekatan multi-stake holder untuk meningkatkan action plan dan mengidentifikasi solusinya, karena solusi-solusi ini bisa didapatkan mulai dari individu, tingkat kota, hingga tingkat nasional," tutupnya. (Sin)