Meningkatkan tingkat konsumsi pangan yg beragam, bergizi seimbang dan aman. Terlebih meningkatkan penganekaragaman pangan non beras dan non terigu. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) setiap tahunnya memiliki program pelatihan pangan berbasis lokal.
Dalam pelatihan ini, DKP menghadirkan narasumber yang kompeten dalam pengolahan pangan lokal, bahan-bahan olahan hingga alat yang dibutuhkan dalam proses pengolahan. Pelatihan digelar disuatu wilayah yang dinilai membutuhkan edukasi panganan lokal, seperti sekolahan, wilayah dengan kasus stunting atau lokasi Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sejahtera (P2WKSS).
Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, DKP, Kota Tangerang Mamet Indiarto mengungkapkan di tahun 2022 kemarin, DKP menggelar pelatihan pangan berbasis lokal di 25 lokasi. Yakni, 13 sekolah tingkat SMP di Kota Tangerang san 12 lokasi dengan kasus stunting.
"Sedangkan untuk 2023 ini, DKP menargetkan 10 lokasi stunting dan dua lokasi P2WKSS. Dalam hal ini, tidak sekadar edukasi pangan lokal, namun menumbuhkan gairah konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang, dengan olahan pangan lokal setempat," ungkap Mamet.
Kata Mamet, pelatihan pangan berbasis lokal tak sekadar mengolah makanan semata. Namun, produk-produk yang berhasil diolah dalam jangan panjang akan diperlombakan antar kelurahan. Diantaranya, olahan produk lokal seperti singkong menjadi pancake cassava, brownies cassava dan crunchy soes cassava.
"Berharap, program ini meningkatkan konsumsi pangan lokal dengan menu yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Serta dapat meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran dan kesehatan warga Kota Tangerang, yang digencarkan sejak usia dini menuju Target Pola Pangan Harapan yang ideal," kata Mamet. (bun)