Jumat, 28 Desember 2018 00:00 WIB | Dibaca : 243
Satpol PP Masih Bertahan Dilokasi Bencana Jalankan Misi Kemanusiaan Tsunami
Satpol PP Masih Bertahan Dilokasi Bencana Jalankan Misi Kemanusiaan Tsunami
Satpol PP Masih Bertahan Dilokasi Bencana Jalankan Misi Kemanusiaan Tsunami
Satpol PP Masih Bertahan Dilokasi Bencana Jalankan Misi Kemanusiaan Tsunami

‌Letusan anak gunung Krakatau yang terus berlanjut hingga saat ini tidak menyurutkan puluhan relawan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang untuk melakukan upaya evakuasi dan menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat yang terkena dampak gelombang tsunami selat Sunda.

Kendati anak gunung Krakatau telah ditetapkan menjadi siaga III oleh otoritas yang berwenang, mereka lebih memilih bertahan untuk terus mengemban misi kemanusiaan tersebut.

“Anggota yang bertahan disini juga sempat kami tanyakan apakah mereka masih mau bertahan atau pulang dan mereka memilih bertahan karena mereka paham betul masih banyak korban jiwa yang belum diketemukan, dan masyarakat yang selamat sangat membutuhkan bantuan logistik,” kata A.Ghufron Falfeli kepala bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat SatpolPP kota tangerang yang memimpin langsung tim relawan kepada wartawan, Kamis (27/12) kemarin.

Ia mengaku bahkan dalam pelaksanaan misi kemanusiaan tersebut, beberapa anggota satuan polisi pamong praja kota Tangerang yang tertinggal justru malahan menyusul dengan biaya sendiri.

"Ada beberapa anggota yang menyusul kesini untuk membantu," jelas Ghufron.

Untuk pelaksanaan misi kemanusiaan dihari pertama dirinya menitikberatkan pada penyaluran bantuan logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar pokok diwilayah kecamatan labuan.

"Masih ada beberapa pengungsi yang masih bertahan yang membutuhkan bantuan logistik, saat ini kendala cukup lumayan adalah cuaca yang masih terbilang ekstrim, namun kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyalurkan bantuan," jelasnya.

Selain cuaca yang terbilang ekstrim, letusan anak gunung krakatau yang intensitasnya semakin sering juga disebutnya sebagai kendala dalam menyalurkan bantuan.

"BMKG merilis aktifitas Gunung Anak Krakatau juga masih tinggi, dan kendala yang paling terasa adalah akses jalan menuju pos-pos pengungsian seperti, seperti sekolah, kantor pemerintah dan instansi, sampai rumah ibadah dalam keadaan rusak," tuturnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!