Rabu, 23 Januari 2019 00:00 WIB | Dibaca : 376
5 Pengemis Cilik diamankan SatpolPP diduga Dipaksa orangtua
5 Pengemis Cilik diamankan SatpolPP diduga Dipaksa orangtua
5 Pengemis Cilik diamankan SatpolPP diduga Dipaksa orangtua
5 Pengemis Cilik diamankan SatpolPP diduga Dipaksa orangtua
5 Pengemis Cilik diamankan SatpolPP diduga Dipaksa orangtua

‌‌MNR warga sintanala kecamatan Neglasari terpaksa diamankan satuan polisi pamong praja kota tangerang Rabu (23/1)

Dirinya diamankan beserta 5 anak dibawah umur yang disinyalir dimanfaatkannya untuk mengais rezeki dengan mengamen disekitar lampu merah taman pramuka.

“Yang dua ini anak saya pak, tapi yang tiga Ini anak tetangga saya,”kata MNR yang mengaku telah setahun terakhir mencari nafkah dengan memanfaatkan putra-putrinya.

Ia mengaku biasa mendapatkan penghasilan seratus hingga seratus limapuluh ribu perhari dengan memanfaatkan kedua anaknya untuk mengamen.

“Biasa keluar habis magrib dan selesai jam 11 tapi kalau belum dapat duit bisa sampe jam setengah dua,”kata MNR.

Berbeda dengan MNR, NN salahsatu orangtua salahsatu anak yang diamankan mengaku menjadikan putrinya sebagai tulang punggung keluarga.

“Saya setiap hari mencari nafkah dengan mencari rongsokan, anak ini kalau ngga nyari saya makan dari mana,”jelas Nani.

NN mengaku saat ini dirinya tidak lagi dapat mencari nafkah lantaran penyakit dan usianya yang tidak lagi muda.

"sudah tua dan sakit sakitan saya pak, gimana mau nyari,"terang NN.

Sementara itu, A. Ghufron Falfeli kepala bidang ketertiban umum dan ketentraman pada satuan polisi pamong praja kota tangerang menjelaskan, kelima anak yang diamankan tersebut dua diantaranya masih balita.

"Mereka kita amankan disekitar lampu merah taman pramuka saat kegiatan patroli yang kita laksanakan, dari tangan mereka kita amankan beberapa amplop untuk meminta minta dan puluhan kantong tisu,"jelasnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan pengakuan orangtua kelima anak yang diamankan tersebut, mereka dipaksa turun kejalan lantaran himpitan ekonomi.

Meski demikian, pengakuan para orangtua tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk menyuruh anak anak mereka turun kejalan, terlebih kendaraan yang digunakan oleh orangtua mereka untuk menjemput dapat dikategorikan kendaraan untuk kalangan menengah.

"Pakai motor Nmax untuk menjemput anak - anaknya, kan motor itu bukan motor murah,"jelasya.

Ia menjelaskan, kelima orangtua yang memanfaatkan anak dibawah umur tersebut adalah modus lama yang digunakan untuk meraup keuntungan dan yang lebih membuat miris, tidak jarang anak anak ini dipaksa mencari uang hingga larut malam.

"Tentunya sanksi yang menunggu mereka akan sangat tegas apabila mereka kembali turun ke jalan yakni dengan mengirim mereka ke dinas sosial untuk selanjutnya dikirim ke pasar rebo,"jelasnya.

Dengan demikian ia menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap pengemis yang mengeksploitasi anak, Pengemis itu memanfaatkan iba dari warga agar pendapatan mereka meningkat.

"Ternyata masih ada juga yang kasih uang ke mereka, di sini kami mengajak kepada warga agar tidak memberikan mereka uang sepeserpun,"jelasnya.



Artikel Terkait


Komentar

Pastikan Google Captcha Sudah Tercentang !!!