Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Pemerintah Kota Tangerang. Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Karawaci, berhasil meraih penghargaan sebagai Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) tingkat Provinsi Banten Tahun 2025, dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten.
Penghargaan tersebut diberikan atas komitmen dan inovasi Kelurahan Pabuaran dalam mengimplementasikan program Cinta Statistik (Cantik), yang mendorong pemanfaatan data akurat sebagai dasar pengambilan keputusan dan penyusunan program kerja di tingkat kelurahan.
Lurah Pabuaran Agus Suhendar menyampaikan, penghargaan ini menjadi bukti nyata pentingnya data dalam menyusun strategi dan solusi yang tepat sasaran.
“Kami percaya, penanganan masalah sosial harus dimulai dari data yang valid. Dari data, lahir strategi. Dan dari strategi, lahir solusi. Program Cinta Statistik membuktikan data bukan hanya angka, tetapi jalan menuju kesejahteraan warga,” tutur Agus, Senin (20/10/25).
Program Kelurahan Cantik merupakan inisiatif BPS RI yang bertujuan meningkatkan literasi statistik, memperkuat tata kelola data, serta mendorong kelurahan dan desa di seluruh Indonesia untuk menggunakan data statistik dalam perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan akuntabel.
Camat Karawaci Achmad Zuldin Syafii pun memberikan apresiasi atas langkah konkret Kelurahan Pabuaran yang dinilai berhasil mewujudkan integrasi antara data dan kebijakan di tingkat lokal.
“Pabuaran menjadi contoh bahwa semangat Cinta Statistik tidak berhenti di kegiatan pencatatan, tapi benar-benar berdampak bagi masyarakat. Ini yang ingin kami dorong di seluruh wilayah,” ungkapnya.
Dengan penghargaan ini, Kelurahan Pabuaran tidak hanya menjadi Kelurahan Cantik tingkat Provinsi Banten, tetapi juga masuk dalam empat besar kelurahan terbaik se-Provinsi Banten tahun 2025, dan tengah diproyeksikan untuk mewakili daerah dalam penilaian tingkat nasional.
Sebagai informasi, Kelurahan Pabuaran bergerak melalui Program Cinta Statistik, dengan menjadikan tiga RW sebagai pilot project pendataan dan pemetaan sosial ekonomi masyarakat. Tim kelurahan bersama petugas statistik, PSM dan agen statistik turun langsung ke lapangan, melakukan pendataan menyeluruh dari rumah ke rumah.