Dalam upaya menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang bersama Konselor Pupaga Novi Sumarni membagikan tips penting bagi para orang tua.
Tips ini mencakup peran vital ayah, harmonisasi pengasuhan, hingga strategi pencegahan stunting melalui pola makan yang sehat. Berikut tips untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan anak tumbuh kembang optimal yaitu:
1. Peran Ayah dalam Membangun Anak Hebat
Peran ayah menjadi panutan utama bagi anak-anaknya dengan menunjukkan tanggung jawab, disiplin dan komunikasi yang baik. Keterlibatan penuh ayah dalam setiap aspek pengasuhan, mulai dari membantu mengganti popok, menemani belajar, hingga bermain bersama, dinilai sangat berarti bagi tumbuh kembang anak. Lebih lanjut, ayah juga perlu aktif memberikan kasih sayang dan dukungan emosional melalui pelukan, pujian dan semangat yang dapat membangun harga diri anak.
2. Ayah dan Ibu Harmoniskan Pola Asuh
Selain peran individual ayah, keharmonisan antara ayah dan ibu dalam pola asuh juga menjadi fondasi vital bagi tumbuh kembang anak yang positif. Puspaga Terbang Tinggi Kota Tangerang menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan jujur di antara pasangan untuk membicarakan harapan, kesulitan serta pembagian peran dalam pengasuhan anak. Orang tua didorong untuk bekerja sama sebagai tim yang solid, menghindari sikap saling menyalahkan yang dapat merusak suasana rumah.
Kesepakatan dalam nilai dan cara mendidik anak juga menjadi kunci agar anak tidak bingung dan memiliki pedoman yang jelas. Lebih lanjut, saling mendukung dan menghargai cara masing-masing pasangan berinteraksi dengan anak akan memperkuat sinergi pengasuhan.
Tak kalah penting, meluangkan waktu berdua sebagai pasangan juga krusial untuk menjaga keintiman dan keharmonisan rumah tangga, yang pada akhirnya akan menciptakan lingkungan yang stabil dan penuh kasih bagi anak.
3. Pola Makan Sehat untuk Buah Hati
Orang tua diimbau untuk memprioritaskan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, dilanjutkan dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang. Asupan protein hewani seperti telur, ikan, daging, ayam dan susu ditekankan sebagai fondasi kuat untuk pertumbuhan.
Selain itu, penyajian sayur dan buah segar yang kaya vitamin, mineral dan serat, serta pemilihan karbohidrat kompleks seperti nasi, kentang, ubi, atau roti gandum sebagai sumber energi utama, sangat dianjurkan.
Variasi makanan juga penting untuk memastikan anak mendapatkan semua mikronutrien yang dibutuhkan. Tak kalah vital, menjaga kebersihan makanan dan air minum adalah kunci untuk mencegah penyakit yang dapat menghambat penyerapan gizi. Terakhir, orang tua diharapkan aktif memanfaatkan posyandu atau puskesmas untuk rutin memantau tumbuh kembang dan status gizi anak secara berkala.
4. Bersama Cegah Stunting
Ditekankan agar orang tua memahami betul bahwa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah periode emas yang sangat krusial, sehingga harus dijaga dari malnutrisi. Ayah dan ibu diharapkan terlibat aktif dalam memantau gizi dan pertumbuhan anak-anak mereka, serta memprioritaskan pemberian makanan sehat daripada pilihan makanan instan atau cepat saji.
Keterlibatan aktif dengan fasilitas kesehatan, seperti mengikuti program posyandu, imunisasi dan edukasi gizi, juga menjadi kunci penting. Selain itu, menanamkan budaya pola hidup sehat dalam keluarga diharapkan menjadi kebiasaan yang mengakar.
Terakhir, Puspaga Terbang Tinggi Kota Tangerang mengajak orang tua untuk tidak hanya memikirkan anak sendiri, tetapi juga berperan aktif secara kolektif, saling mendukung di lingkungan sekitar guna mewujudkan generasi yang bebas stunting.
Dengan menerapkan tips-tips ini, DP3AP2KB Kota Tangerang berharap seluruh orang tua dapat menjadi pilar utama dalam menciptakan generasi yang cerdas, sehat dan bebas stunting di Kota Tangerang.