Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama dengan RSUP Dr Sitanala tengah gencar melakukan kegiatan Active Case Finding (ACF) terpadu dengan menggunakan Portable X-ray di sembilan lokus puskesmas terpilih, yang masih merupakan rangkaian kegiatan dari inovasi Ransel TBC di Kota Tangerang.
Sekretaris Dinkes Kota Tangerang dr. Darto menjelaskan, kegiatan ACF Tuberkulosis diamanatkan pada Perpres 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC yang dilakukan melalui kolaborasi pemerintah pusat, Kementerian Kesehatan dan daerah.
Sembilan lokus puskesmas yang melakukan ACF Tuberkulosis ialah Puskesmas Batusari, Puskesmas Sangiang, Puskesmas Jurumudi Baru, Puskesmas Benda, Puskesmas Neglasari, Puskesmas Gembor, Puskesmas Poris Plawad, Puskesmas Ketapang dan Puskesmas Pedurenan.
“Skrining ini menyasar kelompok berisiko, yaitu target sasaran lebih dari 1.000 masyarakat yang terdiri dari kontak serumah pasien Tuberkulosis (TBC), lansia, pekerja, perokok, penyandang diabetes mellitus dan lainnya,” jelas dr. Darto, Rabu (25/9/24).
Kata dr. Darto, demi melakukan deteksi dini tuberkulosis atau TBC, maka skrining ini gencar dilakukan. Harapannya, kasus-kasus yang selama ini tersembunyi bisa ditemukan dan mengalami penurunan dan pencegahan angka kematian.
“jika usai mengikuti skrining ditemukan kasus positif. Maka, puskesmas akan melanjutkan proses investigasi kontak erat serumah dan lingkungan sekitar, yaitu lima rumah depan, belakang, kanan dan kiri. Sedangkan warga yang dinyatakan positif tersebut, akan dijadwalkan tata laksana TBC, seperti pemberian obat selama enam bulan dengan proses evaluasi tiga tahap, dua bulan, lima bulan dan enam bulan,” paparnya.
Sebagai informasi, dalam penanganan TBC, sejauh ini di Kota Tangerang juga sudah tersedia fasilitas pengobatan di seluruh puskesmas, rumah sakit dan klinik BPJS.
Kota Tangerang juga tersedia Kader Asmara TBC, hingga fasilitas pemberian makanan tambahan bagi pasien TBC melalui anggaran APBD dan dukungan BAZNAS.