Menjaga keamanan kandungan pada takjil yang diperjual belikan di Kota Tangerang. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan sidak penjual takjil, dilakukan pengecekan kandungan secara langsung, di Kawasan Pasar Lama Tangerang, Rabu (29/3/23).
Kepala Dinkes, Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni mengungkapkan hari ini sidak takjil berlangsung di enam kecamatan, dengan masing-masing lokasi sekitar 25 jenis takjil. Seperti, kikil bakar, otak-otak, mie goreng, cincau, lontong, dimsum, kue cubit dan masih banyak lagi.
"Yang diteliti dalam sidak ini ada empat yang ditinjau. Yakni, boraks, formalin, rodamin dan metilen yellow. Jika dari sampel takjil yang diambil, ditemukan empat kandungan tersebut, petugas akan melakukan tindakan lanjutan," ungkap dr Dini.
Ia pun menyatakan, sidak takjil akan berlangsung seminggu kedepan, ke 13 kecamatan di Kota Tangerang. Ditujukan untuk memastikan dan mengawasi pedagang takjil jangan sampai dagangan ya mengandung bahan makanan yang tidak diperbolehkan.
"Selain itu, kegiatan ini sebagai langkah melindungi masyarakat, konsumen atau pembeli makanan takjil supaya merasa aman, dengan apa yang mereka konsumsi. Ketiga, ini sebagai edukasi kepada pedagang maupun pembeli untuk harus berhati-hati berjualan atau membeli," paparnya.
Kata dr Dini, bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya jika dikonsumsi masyarakat tidak secara langsung dirasakan efeknya. Namun, jika dikonsumsi secara terus terusan maka efek jangka panjangnya adalah bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Pihaknya juga menghimbau, masyarakat harus menghindari mengkonsumsi produk makanan yang berwarna menarik, karena makanan yang berwarna terang lebih sering mengandung bahan kimia yang berbahaya.
"Kalau bisa usahakan produksi atau membuat makanan di rumah sendiri. Jika beli, hati-hati dan waspada yang mecolok bukan berarti enak. Jadi bijak lah dalam belanja takjil, jangan mudah tergiur," imbaunya.(bun)