Pasca libur lebaran Idul Fitri 1442 H, kasus terkonfirmasi covid-19 terus mengalami peningkatan. Masyarakat Kota Tangerang pun diimbau untuk memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes). Terlebih mengikuti swab atau tracing mandiri, dengan berbagai fasilitas tracing gratis yang diberikan Pemerintah Kota Tangerang.
Kepala Dinkes, dr Liza Puspadewi mengungkapkan berdasarkan data Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) bulan Mei, Kota Tangerang paling rendah pernah di Minggu (16/5) dengan delapan pasien. Angka tersebut pun terus mengalami kenaikan hingga 80 pasien per Kamis (27/5). Sementara itu, untuk pasien di Rumah Sakit (RS) tercatat ada 414 pasien di 32 RS se-Kota Tangerang.
“Saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Tangerang pun diangka 34,3%. Mengantisipasi ini semua, Dinkes pun telah mempersiapkan enam RIT. Saat ini sudah terpakai di Puskesmas Jurumudi Baru dan Sudimara Pinang,” imbuhnya.
Ia pun menjelaskan, peningkatan kasus yang dialami Kota Tangerang berbanding lurus dengan jumlah tracing yang dilakukan Pemkot Tangerang. Tracing lonjakan pasca libur dimulai sejak Minggu (16/5) hingga Kamis (20/5) dengan hasil 2.834 swab antigen, dan ditemukan 33 diantaranya positif covid-19.
“Tracing pun dilanjutkan dengan GeNose sejak Senin (24/5) hingga Senin (31/5) mendatang. Saat ini, sekitar 2 ribu kantong sudah digunakan dan masih akan terus bertambah. Jadi, semakin banyak tracing cepat yang kita lakukan, akan semakin banyak kasus positif yang kita temukan,” tegas dr Liza.
Lanjutnya, semakin banyak kasus positif yang ditemukan, tindakan atau penanganan pun akan semakin cepat. Terpenting, potensi rantai penularan pun telah diputus secara cepat. “Pergerakan orang itu berbanding lurus dengan peningkatan kasus. Tak terkecuali mobiltas saat Idul Fitri. Melihat potensi itu, segala persiapan pun dilakukan, yaitu 10 ribu swab PCR, 12 ribu swab antigen dan 10 ribu kantong GeNose,” katanya.
Dr Liza terus kembali mengimbau, seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk memperketat protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, hindari kerumunan, menjaga jarak dan pola hidup bersih dan sehat.
“Jangan merasa nyaman dengan kondisi apa pun dan dimana pun, masker adalah senjata utama kita untuk terhindari dan mengurangi potensi tertularnya virus covid-19. Jangan lengah, jangan acuh hingga mengorbankan keluarga dan kakek nenek kita di rumah,” tutupnya.