Kehadiran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di tengah masyarakat khususnya di Kota Tangerang harus menjadi pelajaran, bahwasannya pengawasan terhadap lingkungan tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang, unsur TNI dan Polri saja.
"Masyarakat juga harus berperan aktif, minimal memberi informasi bila ada yang janggal di tengah masyarakat," ujar Wakil Walikota Tangerang, H. Sachrudin, Rabu (27/01) saat sambutan dalam Kegiatan Penanaman Jagung oleh Kodim O5/06 di Kampung Rawa Kutuk, Pondok Jagung, Tangerang Selatan.
Kehadiran tiga pilar di Kota Tangerang, sejauh ini menurut Wakil sudah cukup membawa dampak positif terhadap situasi keamanan yang ada di wilayahnya. Hanya saja dengan keberadaan tiga pilar jangan sampai membuat masyarakat jadi lalai dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Komandan Korem (Danrem), Mohammad Zamroni, yang melihat keberadaan Gafatar sebagai salah satu momentum bagi TNI, pemerintah, dan juga masyarakat untuk bersatu dalam menjaga keamanan dan juga kenyamanan khususnya di wilayah masing-masing.
Terlebih dengan kondisi wilayah Tangerang Raya yang berdekatan dengan Ibu Kota (DKI Jakarta) membuat daerah ini menjadi cukup rentan dari kegiatan terorisme dan juga radikalisme.
"Sekarang kita dihadapkan dengan Gafatar, keberadaan mereka dapat mengancam stabilitas keamanan," tegas Zamroni.
Untuk itu pihaknya terus menjaga sinergisitas dengan pemerintah agar masalah keamanan bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri semata, tapi juga menjadi perhatian seluruh pihak. Dirinya menyontohkan bagaimana Kegiatan Tanam Jagung yang tengah digelarnya kini sejatinya tidak hanya bertujuan sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan pangan nasional saja, akan tetapi kegiatan ini juga menjadi media TNI untuk bersilaturahmi baik dengan pemerintah daerah se-Tangerang Raya, maupun dengan unsur masyarakat yang ada di dalamnya.
"Kegiatan ini sekalian bersilaturahmi, karena memantau wilayah itu tidak bisa oleh aparat saja," jelas Zamroni.
Oleh karena itu dia berpesan agar mulai saat ini masyarakat dapat mulai kembali membuka mata dan telinga, untuk memantau semua kejanggalan yang ada di wilayah masing-masing, dan laporkan kepada yang berwajib bila menemukannya.
Sementara itu terkait Kegiatan Penanaman Jagung, Komandan Kodim (Kodim), Achiruddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan selain untuk mensukseskan program swasembada nasional, juga menjamin ketahanan pangan, serta membantu mengurangi inflasi khususnya di wilayah Tangerang Raya.
"Nantinya hasil panen ini akan kami olah dan kami bagikan kepada masyarakat," ucapnya.
Tanam jagung ini sendiri dilakukan di lahan kosong milik TNI AD seluas 8,5 hektare, dimana 6 hektarenya digunakan TNI untuk ditanami jagung dan juga cabai.