<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346MsoNormal" style="text-align: justify;">Dinas Perhubungan Kota Tangerang akan menerapkan e-tiketing sebagai sistem pembayaran Bus Rapid Transit (BRT) Trans Tangerang. Selain untuk memudahkan, hal ini juga sebagai upaya menarik para penumpang agar menaiki BRT, khususnya para pelajar.<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">“Kartunya sudah dicetak, rencananya bulan April 2017 ini akan kita launching, jadi seperti Trans Jakarta. Program e-tiketing ini bekerja sama dengan Bank Jabar banten (BJB),” kata Kepala Dinas Pehubungan Kota Tangerang Saeful Rohman, Senin (27/3/2017).<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Menurut Saeful, jika sudah diterapkan, nantinya tarif sesuai Perda untuk penumpang umum Rp3000 dan pelajar Rp1000. “Harapan kita menjaring para pelajar, supaya penumpang BRT lebih banyak dan mereka tidak membawa sepeda motor, sehingga tidak menambah kemacetan,” jelasnya.<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Saat ini, 10 unit armada BRT yang beroperasi baru melayani rute Poris Plawad-Jatiuwung, dengan melewati 20 halte. Kedepannya, akan ditambah koridor 2 untuk rute Poris-Perumnas pada 2018.<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">“Untuk penumpang rata-rata dalam sebulan 3500 hingga 3700 orang, memang belum banyak. Mungkin kedepan kita akan coba kaji lagi kaitan dengan penempatan halte agar dekat dengan sekolah-sekolah,” jelasnya.<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah juga mengakui efektifitas BRT belum maksimal untuk mengurangi kemacetan. Menurutnya, semua itu perlu waktu, mengingat kemacetan di Kota Tangerang sudah semerawut.<p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><p class="m_3251566178763513440yiv4793630346gmail-MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">“Macetnya sudah kayak benang kusut, tidak bisa BRT setahun langsung bisa menyelesaikan masalah ini. Semua masih berproses, karena itu perlu sering sosialsiasi dan dikembangkan agar masyarakat mau pindah naik BRT,” tukasnya.