Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, telah menyiapkan aplikasi yang menyerupai aplikasi Ojek Online yang diberi nama Sistem Jemput Sampah (Sijesam) dalam penanganan sampah di pemukiman.Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ivan Yudianto mengatakan, aplikasi Sijesam rencananya akan mulai dibuat pada awal tahun 2017 dan ditargetkan rampung pada bulan Juli 2017 sehingga pertengahan tahun bisa direalisasikan.Sistem kerjanya, nanti masyarakat yang menemukan adanya tumpukan sampah atau sampah yang tak terangkut, bisa melapor melalui aplikasi tersebut. Sehingga, pihak DKP bisa langsung menindak lanjuti dengan mengirim petugas ke lokasi dan mengangkut sampah."Jika aplikasi ojek online untuk menjemput penumpang, maka Sijesam menjemput sampah yang tak terangkut," katanya, Selasa (22/11/2016). Dijelaskannya, aplikasi jemput sampah ini merupakan ide dari Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah terkait yang menginginkan adanya sistem penanganan sampah secara cepat melalui laporan masyarakat mirip ojek online. Hal ini terkait keluhan yang muncul karena sampah tak terangkut.Apalagi, setelah adanya Perwal Nomor 12 Tahun 2016 tentang pelimpahan sebagian kewenangan Walikota Kepada Kecamatan, sebagian tanggung jawab pengangkutan sampah ke tingkat Kelurahan dan pengawasan oleh pihak kecamatan.Karenanya, DKP melakukan inovasi dan terobosan guna mengatasi masalah sampah yang menjadi pekerjaan rumah setiap kabupaten/kota di Indonesia. "Ini pun bagian dari percepatan pelayanan melalui teknologi informasi," tuturnya.Sebelumnya, DKP Kota Tangerang telah memiliki aplikasi kebersihan sebagai upaya pengelolaan sampah secara terpadu. Adapun sistem online tersebut yakni Sistem Informasi Tenaga Harian Lepas (SITHL), Sistem Informasi Lacak (Silacak), Sistem Informasi Timbang (Sitimbang)Kemudian Sistem Informasi Taman Tematik (Sitante), Sistem Pengelolaan tugas dalam pemeliharaan Taman (E-Man) dan aplikasi pengingat daftar aktifitas bagi petugas dan pengawas (E-Ling).Kepala Bidang Kebersihan DKP, Buceu Gartina menambahkan, upaya penanganan sampah di wilayah yakni dengan mengoptimalkan beberapa komunitas penggerak sampah yang memiliki sati visi dan misi.Sehingga, sampah bisa berkurang dari sumbernya karena bisa diolah secara langsung dan menjadi barang berguna dan bernilai."Pembinaan komunitas peduli sampah yang terus dilakukan hingga kini dan difasilitasi alat, adalah upaya mengurangi sampah dari sumbernya sehingga tak semua diangkut dan dibuang ke TPA Rawakucing," katanya.Terkait pelimpahan kewenangan dan membantu kemudahan pengangkutan sampah, Pemkot telah memberikan sarana berupa 104 unit bentor dan truk sampah. Tak hanya itu saja, dilimpahkan juga supir truk, 117 joki bentor, 456 kernet truk dan 15 tenaga pengawas kelurahan.